About

MTs Al Isthakhariyyah Pamalayan

MTs Al Isthakhariyyah

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

MTs Al Isthakhariyyah Hiking Rally

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Pelantikan OSIS

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Upacara Pramuka

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Perpisahan

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Rabu, 29 April 2015

Puisi Perpisahan Kelas



SELAMAT JALAN KAKAK
Pertemuan dan perpisahan
Takdir ini adalah ketetapan Tuhan
Setiap ada pertemuan pasti akan diakhiri dengan perpisahan
Sebagaimana ada siang pasti akan datang malam

Pertemuan dan Perpisahan
Ketulusan hati kami merelakan kakak pergi
Meninggalkan kenangan tak terlupakan
Meninggalkan kesan yang mendalam

Pertemuan dan perpisahan
Saat-saat bersama, canda, tawa, senang, susah menghiasi
Waktu begitu cepat terasa, begitu singkat bersama
Tibalah saat perpisahan

Pertemuan dan perpisahan
Tiada siapa yang dapat memungkiri
Waktu datang silih berganti
Mengisi setiap ruang kelas kita dengan sejuta harap

Pertemuan dan Perpisahan
Tugas telah tertunai
Petiklah hasilnya, harapan, kejayaan, kesuksesan
Semoga menghiasi langkah-langlah kita menapak masa depan

Pertemuan dan perpisahan
Tiada kata yang indah selain permohonan maaf
Tiada kata yang bermakna selain ucapan selamat jalan
Selamat jalan kakak, semoga cita dan asamu tercapai
 https://plus.google.com/+hikmatnurulsamsi/posts

Puisi Perpisahan



KENANGAN PERPISAHAN
Kami tahu………..ini sangat pedih,dan Kami tahu …………ini sangatlah berat
Namun…………..kami tahu ,Ketika ada pertemuan,pasti ‘kan sampai pada….. perpisahan
Kakak…………..
Masih ingatkah ………? semua yang pernah kalian alami?
Di sini……..di sekolah ini,Madrasah yang membina kita
Yang mewujudkan cita dan asa kita…..
Bercanda………….dekat tangga sekolah
Belajar……………..dibawah jendela kelas
Berlari……………..ketika melewati ruang guru
Bersembunyi…….ketika guru BP melewati kelasmu
Bersorak………….. ketika bel pulang,lalu bersama pulang sekolah
Oh………………….semua itu terasa indah kini………..
Kakak………..
Masih ingatkah….. ?semua perilaku yang disuguhkan untuk gurumu?
Ketika dengan tulus guru membimbing…..tetapi,kalian terlena dengan canda
Ketika dengan ikhlas guru mengasuh…..tetapi,kalian berperilaku tak santun
Ketika dengan lembut guru menegur ……tetapi,kalian jawab dengan ledekan
Ketika dengan sabar guru menasehati…..tetapi,kalian………tetap tak hiraukan!
Oh……………….semua terasa sesal di dada kini……..
Tahukah Engkau wahai kakak kelasku…..
Ketika mereka sulit memejamkan mata
Hanya ‘tuk mengharap kelulusan kakak…..
Ketika mereka terjaga ditengah malam
Hanya ‘tuk berdo’a…. demi keberhasilan kakak….
Kalimat yang dirangkai,do’a yang dipanjatkan
Semua demi kebaikanmu
Semua demi keberhasilanmu
Semua untuk menghantarkan kakak……
Agar meraih cita dan martabat yang tinggi
Agar kelak menjadi orang yang berguna
Demi nusa bangsa dan agama
Tapi kini……perpisahan yang terjadi
Apa yang akan engkau sampaikan
Apa yang akan engkau berikan
Apa yang sudah engkau persembahkan
Sudahkah maaf, hadir dan lahir dari hatimu
Atas segala dosa dan kesalahan pada gurumu?
Belum sempat engkau maknai kata kata mereka
Belum sempat engkau pahami nasehat mereka
Bahkan belum cukup waktu ‘tuk membalas jasa mereka
Kini……. kita harus berpisah……..
Pertemuan kita disuatu hari,kini telah memberikan kenangan
Yang tak mungkin dapat dilupakan
Saat saat indah…..
Saat saat sulit…..
Saat saat menegangkan….berlalu sudah
Langkah langkah pasti kakimu…
Membuat kami semakin rela melepaskan
Teruskanlah menuntut ilmu
Gapailah cita cita yang tinggi
Agar kami dapat ikuti jejakmu …………agar kami bahagia karenamu
Agar guru kami bangga padamu
 https://plus.google.com/+hikmatnurulsamsi/posts

Perhitungan Pajak Materi SMP



CONTOH PERHITUNGAN PAJAK
Cara menghitung PBB pajak bumi dan bangunan merupakan hal penting bagi semua warga negara indonesia terutama yang memilki tanah atau bangunan karena setiap tahun akan berurusan dengan penyelesaian pembayaran pajak, bagaimana jika belum punya ilmu tentang ini sehingga tidak bisa menghitungnya? apakah hanya pasrah saja kepada pemerintah dengan membayar sesuai dengan perhitungan departemen pajak! bagaimana jika ternyata hasil perhitungan tersebut tidak cocok dengan kondisi yang ada misalnya perbedaan data luas tanah dan bangunan. bagi yang jumlah pembayaran PBB kecil dan kebetulan sedang dalam kondisi ekonomi baik mungkin tidak jadi masalah karena tinggal membayar maka selesai sudah urusan perpajakan ini. permasalahanya adalah ketika bangunan yang dimiliki besar sehingga harus membayar PBB dalam jumlah banyak maka akan sangat bagus jika mengetahui dasar-dasar perhitungan pajak PBB, dan disini kita akan mencoba menguraikanya secara sederhana.

Rumus PBB = 0,5% xtarif tetap, nilai ini berdasarkan undang-undang n0.12 tahun 1994.
Keterangan singkatan yang digunakan dalam perhitungan PBB.
  • PBB = Pajak bumi dan bangunan.
  • NJOP = Nilai jual objek pajak.
  • NJKP = Nilai jual kena pajak.
  • NJOTKP = Nilai jual objek tidak kena pajak.
Data-data diatas didapat dari peraturan pemerintah daerah atau bisa meminta informasi di kantor pelayanan pajak (KPP) pada daerah dimana bangunan berdiri. disini kita akan mencoba membuat contoh sederhana untuk menggambarkan proses menghitung pajak PBB.
Contoh : Kita berandai-andai saja misalnya Ilmusipil.com mempunyai rumah 2 lantai ukuran bangunan 10m x 20m, rumah tersebut dibangun pada sebidang tanah ukuran 10m x 30m, Berapa jumlah pajak PBB yang harus dibayar setiap tahun? mari kita coba hitung disini.
  • Luas bangunan lt1 + lt2 = (10m x 20m) + (10m x 20m) = 400 m2.
  • Luas tanah 10m x 30m = 300 m2.
  • NJOP tanah = 300m2 x Rp.1.000.000,00 = Rp.300.000.000,00
  • NJOP bangunan = 400m2 x Rp.3.000.000,00 = Rp.1.200.000.000,00
  • NJOP tanah dan bangunan = Rp.1.500.000.000,00
  • NJOPTKP = Rp.12.000.000,00
  • NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP tanah dan bangunan – NJOPTKP = Rp.1.488.000.000,00
  • NJKP = 20% x NJOP untuk perhitungan PBB = Rp.297.600.000,00
  • PBB = 0,5% x NJKP = Rp.1.488.000,00
Jadi besarnya pajak bumi dan bangunan yang harus dibayar setiap tahun adalah Rp.1.488.000,00. sebagai warga negara atau istilah lainya wajib pajak kita mempunyai hak dalam hal PBB ini sehingga dapat digunakan apabila diperlukan, berikut ini beberapa hak wajib pajak PBB
1.     Mengajukan keberatan atas PBB
2.     Mengajukan banding apabila keberatan tidak diterima.
3.     Mengusulkan pengurangan jumlah pembayaran PBB.
4.     Melakukan Pembetulan Surat ketetapan pajak (SKP) PBB.

Perhitungan Besaran PBB: 
Sebuah rumah dengan bangunan 100 m² berdiri di atas lahan 200 m². Misalnya, berdasarkan NJOP (nilai jual obyek pajak) harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
* Harga tanah : 200 m² x Rp. 700.000       =    Rp    140.000.000
* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000    =    Rp      60.000.000
                                                                     ——————– +
* NJOP sebagai dasar pengenaan PBB        =    Rp    200.000.000
* NJOP Tidak Kena Pajak                          =    Rp      12.000.000
* NJOP untuk penghitungan PBB                =    Rp    188.000.000
* NJKP (Nilai Jual Kena Pajak): 20% x Rp188.000.000  
                                                             =    Rp      37.600.000
* Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang : 
0,5% x Rp37.600.000                               =    Rp          188.000
* Faktor Pengurangan / Stimulus               =    Rp            15.000
                                                                     ——————-  -
PBB YANG HARUS DIBAYARKAN                   =    Rp          173.000
    
    
Perhitungan Besaran BPHTB
Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m² dan luas bangunan 100 m². Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran BPHTB yang harus dikeluarkan oleh pembeli rumah tersebut?
* Harga Tanah: 200 m² x Rp700.000          =    Rp    140.000.000
* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000     =    Rp      60.000.000
                                                                    ——————– +
* Jumlah Harga Pembelian Rumah:             =    Rp    200.000.000
* Nilai Tidak Kena Pajak *)                         =    Rp      60.000.000
                                                                     ——————– -
* Nilai untuk penghitungan BPHTB               =    Rp    140.000.000
* BPHTB yang harus dibayar 
     5% : 5% x Rp140.000.000                     =    Rp       7.000.000
*) untuk wilayah Jakarta Rp60.000.000, Bogor Rp40.000.000, Tangerang Rp30.000.000 dan sebagainya. Besaran ini dapat berubah sesuai peraturan pemerintah setempat.
    
Perhitungan Besaran PPh
Seseorang menjual sebuah rumah di Jakarta dengan tanah 200 m² dan luas bangunan 100 m². Berdasarkan NJOP harga tanah Rp700.000 per m² dan nilai bangunan Rp600.000 per m². Berapa besaran PPh yang harus dikeluarkan oleh penjual rumah tersebut?
Jawab:
* Harga Tanah: 200 m² x Rp700.000                         =    Rp    140.000.000
* Harga Bangunan: 100 m² x Rp600.000                    =    Rp      60.000.000
                                                                                    ——————– +
* Jumlah Harga Penjualan Rumah                              =    Rp    200.000.000
* PPh yang harus dibayar 5%: 5% x Rp200.000.000    =    Rp      10.000.000
                                                             

contoh perhitungan pajak



Cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Pajak Penghasilan Pribadi (PPh Pribadi)

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:
A.  Peraturan Lama:
Keputusan Menteri Keungan Nomor 564/KMK.03/2004, mulai 1 Jan 2005 s.d 31 Des 2005:
Jumlah (Rp)
Keterangan
12.000.000
Untuk Wajib Pajak orang pribadi
  1.200.000
Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
12.000.000
Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
  1.200.000
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam   garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan   sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor  37/PMK.03/2005 mulai berlaku 1 Jan 2006 s.d 31 Des 2008:
Jumlah (Rp)
Keterangan
13.200.000
Untuk Wajib Pajak orang pribadi
1.200.000
Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
13.200.000
Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
1.200.000
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam   garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan   sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

B.  Peraturan Baru:
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) berlaku mulai 1 Januari 2009:
Jumlah (Rp)
Keterangan
15.840.000
Untuk Wajib Pajak orang pribadi
1.320.000
Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
15.840.000
Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
1.320.000
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam   garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan   sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

Tarif PPh Pribadi:
 Peraturan Lama: Pasal 17 UU No 17 Thn 2000 (Berlaku s.d 31 Desember 2008):
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Tarif Pajak
sampai dengan Rp25.000.000
di atas Rp25.000.000 – Rp50.000.000
di atas Rp50.000.000 – Rp100.000.000
di atas Rp100.000.000 – Rp200.000.000
diatas Rp200.000.000
5%
10%
15%
25%
35%



 Peraturan Baru: Keputusan Perubahan (Berlaku 1 Januari 2009):
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Tarif Pajak
sampai dengan Rp50.000.000
di atas Rp50.000.000 – Rp250.000.000
di atas Rp250.000.000 – Rp500.000.000
diatas Rp500.000.000
5%
15%
25%
30%
Komponen untuk menghitung PPh Pribadi:
1.   Penghasilan Bruto:    1.   Gaji
                                            2.   Premi yang dibayarkan perusahaan

2.   Potongan/Pengurangan:
      1.   Biaya jabatan 5% dari penghasilan bruto dengan jumlahmaksimal:
             a.   Rp1.296.000 setahun atau Rp108.000 per bulan. (Peraturan lama s.d thn 2008)
             b.   Rp6.000.000 setahun atau Rp500.000 per bulan (Peraturan baru mulai thn 2009)
      2.   Iuran-iuran yang dibayarkan

3.   PTKP

4.   PPh terutang:    PKP x % tarif pajak

Contoh Soal 1:
1.   Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 17.000.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a.     Tarif PPh lama
b.     Tarif PPh baru
Jawab:
      1a. PPh terutang= Rp17.000.000 x 5% = Rp850.000
      1b. PPh terutang= Rp17.000.000 x 5% = Rp850.000

2.   Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 35.500.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a.     Tarif PPh lama
b.     Tarif PPh baru
Jawab:
      a.   PPh terutang:
                                            Rp25.000.000 x 5%    =              Rp1.250.000
                                            Rp10.500.000 x 10%  =             Rp1.050.000 +
                                                                                Rp2.300.000
     
      b.   PPh terutang= Rp35.500.000 x 5% = Rp1.775.000

3.   Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 77.000.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a.     Tarif PPh lama
b.     Tarif PPh baru
Jawab:
      a.   PPh terutang:
            Rp25.000.000 x 5%      =            Rp1.250.000
            Rp25.000.000 x 10%  =              Rp2.500.000
            Rp27.000.000 x 15%  =              Rp4.050.000 +
                                                                 Rp7.800.000
     
      b.   PPh terutang:
            Rp50.000.000 x 5%      =            Rp2.500.000
                                            Rp27.000.000 x 15%  =             Rp4.050.000 +
                                                          Rp6.550.000
4.   Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 146.000.000. Hitung PPh terutang Tn. Basuki bila:
a.     Tarif PPh lama
b.     Tarif PPh baru
Jawab:
      a.   PPh terutang:
                                            Rp25.000.000 x 5%    =              Rp  1.250.000
                                            Rp25.000.000 x 10%  =              Rp  2.500.000
                                            Rp50.000.000 x 15%  =              Rp  7.500.000
                                            Rp46.000.000 x 25%  =             Rp11.500.000 +
                                                                                Rp22.750.000

      b.   PPh terutang thn:
                                            Rp50.000.000 x 5%    =              Rp  2.500.000
                                            Rp96.000.000 x 15%  =             Rp14.400.000 +
                                                                                Rp16.900.000

5.   Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 350.000.000. Hitung PPh terutang Tn. Basuki bila:
a.     Tarif PPh lama
b.     Tarif PPh baru
Jawab:
a.   PPh terutang:
      Rp25.000.000 x 5%      =    Rp  1.250.000
      Rp25.000.000 x 10%    =    Rp  2.500.000
      Rp50.000.000 x 15%    =    Rp  7.500.000
      Rp100.000.000 x 25%  =    Rp25.000.000
      Rp150.000.000 x 35%  =    Rp52.500.000+
                                                                Rp88.750.000

b.   PPh terutang:
      Rp50.000.000 x 5%      =    Rp  2.500.000
      Rp200.000.000 x 15%  =    Rp30.000.000
             Rp100.000.000 x 25%  =            Rp25.000.000
                                                                Rp57.500.000
Contoh Soal 2:
Rudi bekerja di PT Intan gaji per bulan Rp 2.250.000, PT Intan masuk program jamsostek, membayar premi jaminan kecelakaan kerja dan ja minan kematian masing-masing Rp10.000 dan Rp5.000. Rudi  memba yar iuran pensiun dan iuran jaminan hari tua per bulan masing-masing Rp15.000 dan Rp10.000. Status Rudi menikah dengan 2 anak. Hitunglah berapa besar PPh yg harus dibayar Rudi per bulan, bila menggunakan Peraturan Baru yang mulai berlaku tahun 2009.








Jawab:
Gaji per bulan                                                            Rp2.250.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja                              Rp     10.000
Premi Jaminan Kematian                                          Rp       5.000 +
Penghasilan bruto sebulan                                   Rp2.265.000

Potongan/Pengurangan:
Biaya Jabatan:
5% x Rp 2.265.000                             Rp113.250
Iuran Pensiun                                      Rp  15.000
Iuran Jaminan Hari Tua                      Rp  10.000 +
                                                                                                Rp   138.250 _
Penghasilan neto sebulan                                    Rp2.126.750

Penghasilan neto setahun:12 x Rp2.126.750      Rp25.521.000
PTKP: 
WP                                          =                                 Rp15.840.000
WP Kawin                         =    Rp  1.320.000
Anak 2 @ Rp1.320.000    =    Rp  2.640.000 +
                                                                                               Rp19.800.000 _
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun              Rp  5.721.000

PPh terutang setahun = 5% x Rp5.721.000 = Rp286.050
PPh terutang sebulan = Rp286.050 : 12 = Rp23.837,5

Andrian bekerja di PT ABC gaji per bulan Rp5.000.000, ia membayar iuran THT Rp12.000/bulan dan iuran jamsostek Rp10.000/bulan. Andrian berstatus belum menikah. Hitung berapa besar PPh terutang yang dibayar Andrian per bulan bila menggunakan peraturan lama (s.d thn 2008)
Jawab:
Gaji per bulan                                                                                              Rp5.000.000
Potongan/Pengurangan:
Biaya jabatan: 5% x Rp 5.000.000 =   Rp250.000, maksimal
yang diperbolehkan sebesar                                     Rp108.000
Iuran jamsostek                                                         Rp  10.000
Iuran pensiun                                                            Rp  12.000+                
                                                                                                                                Rp   130.000 _
Penghasilan neto sebulan                                                                         Rp4.870.000

Penghasilan neto setahun:12 x Rp4.870.000                                            Rp58.440.000
PTKP: 
WP       =                                                                                                                Rp13.200.000 _
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun                                                   Rp 45.240.000
PPh terutang setahun =      5% x Rp25.000.000      = Rp1.250.000
                                                                                     10% X Rp20.240.000         = Rp2.024.000 +
                                                                                                   Rp3.274,000
PPh terutang sebulan = Rp3.274.000 : 12 = Rp272.833,33 =272.833

Catatan: Cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

II.   Pajak Penghasilan Badan Usaha (PPh Badan Usaha)
      TARIF WAJIB PAJAK BADAN
                Ketentuan UU No. 17 Tahun 2000 (Berlaku sampai dengan 31 Desember 2008):
Lapisan Penghasilan
Tarif
s.d Rp 50.000.000,-
10%
Di atas Rp 50.000.000,- s.d Rp 100.000.000,-
15%
Di atas Rp 100.000.000,-
30%

      Keputusan Perubahan (Berlaku mulai 1 Januari 2009):
1.   Tarif tunggal 30%. Diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010.
2.   Untuk WP Badan Masuk Bursa Efek (40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek) diberikan tarif 5% lebih rendah dari yang seharusnya.
3.   Untuk Badan Usaha yang peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000 diberikan pengurangan 50%dari yang seharusnya.

III.  Pajak Bumi dan Bangunan
      Dasar hukumnya UU Pajak No 12 tahun 1994
     
      Besar kecilnya PBB ditentukan oleh:
1.     Luas tanah dan atau bangunan
2.     Besarnya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), yaitu luas objek pajak dikalikan harga jual per meter persegi
3.     Besarnya Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)
4.     Besarnya tarif pajak yaitu sebesar 0,5%

      Besarnya NJKP sebagai dasar perhitungan PBB adalah:
1.     Sebesar 40% dari NJOP bila NJOPnya  1 miliar rupiah atau lebih
2.     Sebesar 20% dari NJOP bila NJOPnya kurang dari miliar

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) atauBangunan Tidak Kena Pajak (BTKP)
Mulai tahun 2001 NJOPTKP/BTKP sebagai dasar perhitungan PBB dinaikkan dari Rp8.000.000 menjadi Rp12.000.000

Rumus untuk menghitung PBB
PBB = tarif pajak x NJKP
              = 0,5% x [Persentase NJKP x (NJOP – NJOPTKP)
Contoh Soal 1:
1.   PT Karunia (sudah go public) tahun 2008 mendapat laba Rp 132.000.000. Hitunglah PPh terutang PT Karunia.
Jawab:
      PPh terutang PT Karunia =              Rp50.000.000 x 10% = Rp  5.000.000
                                                               Rp50.000.000 x 15% = Rp  7.500.000
                                                               Rp32.000.000 x 30% =Rp  9.600.000 +
                                                                                                     Rp22.100.000
2.   PT Mandiri (belum Go Public)  tahun 2008 memiliki penghasilan sebesar Rp 85.000.000. Hitunglah PPh terutang PT Mandiri.
Jawab:
      a.   PPh terutang CV Mandiri:
                                                  Rp50.000.000 x 10%            =              Rp  5.000.000
                                                  Rp35.000.000 x 15%            =              Rp  5.250.000 +
                                                                Rp10.250.000

3.   Pada tahun 2009 PT MAJU LANCAR (belum Go Public)memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar Rp405.500.000,00.  Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
      Jawab:
      PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x 28% = Rp113.540.000

4.   Pada tahun 2009 PT MAJU LANCAR (sudah Go Public)memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar Rp405.500.000,00.  Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
      Jawab:
      PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x (28% - 5%) = Rp93.265.000

5.   Pada tahun 2010 PT MAJU LANCAR (belum Go Public)memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar Rp405.500.000,00.  Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
      Jawab:
      PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x 25% = Rp101.375.000

6.   Pada tahun 2010 PT MAJU LANCAR (sudah Go Public)memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar Rp405.500.000,00.  Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
      Jawab:
      PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x (25% - 5%) = Rp81.100.000

7.   Tuan Burhan memiliki obyek pajak berupa:
-        Tanah dengan luas 400 m2 dengan nilai jual Rp 150.000,00/m 2
-        Rumah seluas  150 m2 dengan nilai jual Rp 200.000,00/m2
-        Taman seluas 100 m 2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m 2
BTPK  RP 12.000.000,00. Hitung PBB yang dibayar Tuan Burhan
Jawab:
NJOP Tanah = 400 x Rp150.000                 =    Rp60.000.000
NJOP Bangunan = 150 x Rp200.000           =    Rp30.000.000
NJOP Taman = 100 x Rp50.000                  =    Rp  5.000.000+
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB     =    Rp95.000.000
NJOPTKP                                                     =    Rp12.000.000–
NJOP untuk menghitung PBB                 =    Rp83.000.000

NJKP = 20% x Rp83.000.000 = Rp16.600.000
      PBB yg dibayar Tn Burhan = 0,5% x Rp16.600.000 = Rp83.000