About

MTs Al Isthakhariyyah Pamalayan

MTs Al Isthakhariyyah

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

MTs Al Isthakhariyyah Hiking Rally

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Pelantikan OSIS

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Upacara Pramuka

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Perpisahan

MTs Al Isthakhariyyah - Lembaga Pendidikan Islam Terbaik.

Rabu, 27 Mei 2015

Honorer Kemenag Ciamis Tanyakan Sertifikasi Guru

Ratusan guru di bawah naungan Ke­men­terian Agama Kabupaten Ciamis mengadakan audiensi dengan seksi  Mapenda (Mad­rasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar), kemarin (15/2/2015). Mereka mempertanyakan sertifikasi yang tidak kunjung cair lebih dari satu tahun.
Audiensi itu diikuti guru honorer mulai dari tingkat Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsa­nawiyah hingga Madrasah Aliyah.
Ketua Forum Guru Honor Madrasah Kabupaten Pa­ngan­daran Aziz mengatakan audiensi tersebut dilakukan untuk menghindari tudingan negatif terhadap Kepala Seksi Mapenda Kementrian Agama Kabupaten Ciamis. “Kita undang Kepala Seksi Mapenda untuk menjelaskan kepada rekan-rekan kita yang sejelas-jelasnya. Kita tidak ingin bertindak berlebihan tapi kita menuntut hak kita yang dibayarkan pemerintah melalui Kasi Mapenda,” ungkapnya kepada Radar.
Lanjutnya, pihaknya merasa dirugikan karena sertifikasi tidak dibayarkan Kementrian Agama Kabupaten Ciamis. “Pengajuan anggaran dengan kuota tidak sesuai, kita curiga pencarian sertifikasi itu tutup lubang gali lubang,” ungkapnya.
Salah seorang guru honorer Firmansyah mengatakan ada kejanggalan pencairan untuk alokasi anggaran 2014, khususnya untuk sertifikasi guru PLPG di tahun 2013. “PLPG tahun 2013 yang cair itu hanya di UIN Cirebon, tetapi yang di Unsil dan UPI itu tidak cair,” ungkapnya.
Karena itu, dirinya beserta rekan-rekan lainnya mempertanyakan pecairan anggaran sertifikasi tersebut. Apakah alokasinya memang tidak ada. “Saya tanyakan ke pusat, katanya anggaran dari pusat semua sudah cair,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mempertanyakan fungsi madrasah yang belum berjalan baik. “Seharusnya informasi yang ada itu disampaikan langsung tanpa diminta oleh guru-guru terutama guru honorer,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Ciamis Dadang Sudrajat menjelaskan sertifikasi guru madrasah tidak cair karena tidak ada anggaran. “Kalau dananya banyak kan harus diusulkan, sedangkan usulannya tidak seperti yang lain, karena Kementerian Agama itu adalah kementerian vertikal jadi harus melalui prosedur sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementrian keuangan,” jelasnya.
“Pengusulan itu harus lengkap, harus ada SK Dirjen, harus ada NRG, harus ada NUPTK jadi tidak mungkin saya usulkan kalau hanya memiliki SK profesi saja,” sambungnya.
Dikatakannya, setiap kabupaten atau kota memiliki kebijakan berbeda-beda. “Ciamis itu terbesar nomor dua di Jawa Barat, dari sisi anggaran tidak begitu signifikan antara peserta sertifikasi dengan anggaran yang tersedia,” ungkapnya. (oby)

Dana BOS Madrasah Segera Cair



Kemenag: Dana BOS Madrasah Segera Cair
Jum'at, 08 Mei 2015 , 22:55:00 WIB
Laporan: Zulhidayat Siregar

RMOL. Proses pencairan anggaran dana Biaya Operasional Sekolah Madrasah tertunda disebabkan adanya kebijakan revisi anggaran BOS yang semula akun 57 menjadi akun 521219.

Padahal, sekiranya tidak ada kebijakan perubahan akun dari Kementerian Keuangan, dana BOS madrasah bahkan semestinya bisa cair lebih awal.

"Karena juknisnya sudah diterbitkan dan diedarkan ke Kanwil sejak 10 Januari 2015," jelas Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan, seperti dikutip dari situs Kemenag malam ini.

Namun karena ada kebijakan baru terkait perubahan akun, juknis tersebut direvisi dengan menyesuaikan mekanisme pencairan  belanja barang non operasional lainnya (521219) untuk dana BOS madrasah.  Selain itu, M. Nur Kholis juga mengaku sudah melakukan beberapa kali negosiasi dengan pihak Kementerian Keuangan, baik dilakukan secara langsung maupun melalui surat, agar proses pencairan ini bisa dipermudah.

Dia mencatat bahwa Dirjen Pendidikan Islam sudah berkirim surat ke Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu tertanggal 10 Februari. Kemenag juga mengundang pihak Dirjen Perbendaharaan untuk melakukan diskusi internal  pada 14 Februari. Bahkan pada 20 Februari lalu,  Sekjen Kemenag juga berkirim surat lagi ke Dirjen Perbendaharaan untuk mencari solusi terbaik terkait hal ini.

"Saya mendampingi Pak Sekjen ke Dirjen Perbendaharaan pada 7 April kemarin untuk berdiskusi tentang hal ini dengan teman-teman di sana,” terang M. Nur Kholis.

Meski begitu dia memastikan, anggaran BOS madrasah akan segera bisa dicairkan. Apalagi, enam Kanwil Kemenag sudah mencairkan dana operasional pendidikan ini. "Beberapa yang belum karena revisi di Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan yang baru selesai minggu terakhir bulan April," tandasnya.

Edaran Pencairan

Sehubungan dengan akan cairnya dana BOS madrasah, Dirjen Pendidikan Islam mengeluarkan surat edaran tentang mekanisme pencairan dan pemanfaatan dana BOS madrasah.

Surat Edaran nomor Dj.1/Dt.1.1/PP.00.11/125/2015 antara lain mengatur:

1) Tata cara pencairan dana BOS Madrasah dengan akun 521219 berpedoman pada PMK Nomor 190/PMK.05/2012 sebagaimana diatur dalam surat edaran Dirjen perbendaharaan kemenkeu no. S-8245/PB/2014 tanggal 28 november 2014;

2) Alokasi dana BOS Madrasah dapat diletakkan pada DIPA satker kanwil kemenag provinsi atau kankemenag kab./kota;

3) KPA dapat menetapkan PPK dan BPP khusus penyaluran dana BOS sesuai dengan kebutuhan;

4) Pencairan dana BOS Madrasah selain dilakukan mekanisme LS belanja barang di atas 50 juta, dapat juga dengan mekanisme UP/TUP sampai dengan 50 juta;

5) Dalam pengajuan pencairan pihak madrasah harus menyampaikan surat perjanjian pemberian bantuan dan rencana kegiatan dan anggaran madrasah;

6) Pemanfaatan dana BOS Madrasah berpedoman pada juknis BOS tahun 2015; 7) Penerima bantuan harus melampirkan bukti2 laporan pertanggungjawaban ketika mengajukan dana BOS berikutnya; 8) Pencairan dana BOS MI dan MTs dapat dilakukan dengan sistem semester (2 tahap/tahun). [zul]

Minggu, 24 Mei 2015

Skenario Drama Perpisahan Sekolah



JADILAH DIRIMU SENDIRI

BABAK I
(ketika semua sudah lengkap, maka narator masuk ke panggung dan mulai bercerita)
Narator             : alkisah di sebuah hutan terdapat seorang tukang batu yang pemalas, suka mengeluh dan selalu tidak puas dengan dirinya sendiri.
Tukang Batu     : aduh… hari ini aku harus bekerja. Pasti nanti capek sekali. Enakan aq duduk – duduk dulu. (duduk di sebuah batu)
Batu                 : (bergerak – gerak)wadow … sakit tau ! (Sambil marah-marah).Bau lagi! Kentut ya? (sambil menutup hidung)
Tukang Batu     : (Terkejut dan takut) Maaf, dikit. Lho, batu kok bisa ngomong ?
Batu                 : ini kan Cuma drama
Tukang Batu     : O…….
Batu                 : Awas ! (mengancam dan mengacung – acungkan kepalanya)
(Tukang batu pun ketakutan lalu melihat-lihat sekeliling, mencari tempat untuk bersandar. Kemudian dia melihat  pohon dibelakangnya)
Tukang Batu     : kebetulan ada pohon. Bisa bersandar nih!
Pohon               : aduuuuuuuuuh.. hati – hati dong, lecet neh.
Tukang Batu     : (Terkejut) Lho kok pohon juga bisa ngomong?
Pohon                : Wah menghina ya. Aku adalah pohon ajaib. Aku bisa melakukan apa saja. Bahkan aku bisa menyanyi dan menari (menyombongkan diri)
Tukang Batu     : masak sih ?
(pertama –tama pohon menyanyi seriosa dan tukang batupun menutup kupingnya karena suara  pohon yang melengking dan jelek. Lalu mulai menari. Setelah selesai, tukang batu hanya bisa terkejut)
Tukang Batu     : Wah… pohon yang aneh. (menggeleng-gelengkan kepala sambil pergi meninggalkan pohon itu)
BABAK II
Narator : (ketika narator masuk, semua menjadi patung dengan gaya yang aneh). Lalu datanglah sebuah matahari yang sinarnya sangat panas menyengat.
Tukang Batu     : wah….. panas sekali ya! (sambil sesekali mengipasi dirinya. Lalu mengusap keringatnya dengan sapu tanggan nya dan tidak sengaja memerasnya di sebelah batu)
Batu                 : Wadooooooooooooooooooow ! hei, jangan disini dong tukan batu! Uda keringatnya bau asem lagi. (sambil menutup hidung)
Tukang Batu     : (Terkejut) maaf. Eh emangnya batu punya hidung ya?
Batu                 : idiiiiiiih . sebel deh . ini kan Cuma bo’ong-boongan tau !
Tukang batu      : (Pergi menjauh ) Pemarah sekali si batu itu . tapi memang panas sekal. Ini pasti karena si matahari itu.
Matahari           : Ha….ha…ha. ya aku yang menyebabkan panas ini.. ha….. ha…ha (Logat batak)
Tukang Batu     : (menutup hidung karena bau) wah, enak sekali ya menjadi matahari. Bisa member panas tapi dia sendiri tidak kepanasan.
Matahari           : iya dong. Aku gitu loh (sambil bergaya fungky)
Tukang Batu     : (berfikir lalau dapat ide). Hmmmmmm matahari, bagaimana kalau kita bertukar tempat saja. Aku menjadi matahari, dan kamu menjadi Tukang Batu. Bagaimana?
Matahari           : (Tampak berfikir). Bagaimana ya? Baiklah, tapi ada syaratnya?
Tukang Batu     : apa syaratnya? (penasaran)
Matahari           : Kau harus member aku sepiring nasi dengan lauknya. Bagaimana? Hahahahaha…
Tukang Batu     :  Itu sih gampang.
Matahari           : eiiitt tunggu dulu. Sepiring nasi dengan lauk sate,gulai,soto,ayam goring,ayam bakar,ikan gurami,capcai,telor dadar, telor mata sapi yang melirik ke kiri. Ok?
Tukang Batu     : haaaa! (terkejut) banyak sekali! Tapi baiklah. Sebentar ya!
(Tukang Batu pulang ke rumahnya untuk mengambil makanan yang di minta matahari, sedangkan matahari sudah lapar dan ingin segera mencicipi masakan tersebut. Tak lama kemudian Tukang Batu masuk sambil membawa masakan yang dijanjikannya)
Tukang Batu     : nih !
Matahari           : bah! Dimana pila sambal terasinya?
Tukang Batu     : sambal terasi?  Tadi kan kamu tidak minta?
Matahari           : wah-wah-wah… hei penonton, enak gak klo kita makan tanpa sambal terasi? (Tanya ke penonton). Nah, dengar tidak, semua orang setuju kalau tanpa sambal, makanan kita jadi tidak enak.
(Dengan terpaksa, tukang batu membuat sambal di atas batu)
Batu                 : Wadooooooooow. Aduh. Kamu lagi, kamu lagi. Seneng pula kau menggangu aku. Liat nih gara-gara kamu…. Kepalaku jadi benzol-benzol. Lho kok aku jadi logat batak juga sih (marah-marah sambil menunjukan kepalanya yang benjol)
Tukang Batu     : maaf…
Batu                 : Awas  ya!
(Lalu mereka berdua berganti kostum, dan naratorpun masuk)
BABAK III
Narator             : akhirnya tukang batu itupun menjadi sebuah matahari. Dan si matahari berubah menjadi seorang tukang batu. Haaa…haa…ha,,
Matahari           : Maaf bu. Itu kan ketawa aku. Kok ibu zadi ikut-ikutan ketawa seperti itu.
Narator             : (malu) Maaf… (lalu pergi)
Tukang Batu     : Asyiiiiiiik! Ahirnya aku menjadi matahari.
Batu                 : Wadoooow. Jangan dekat-dekat dong! panas sekali! jauh-jauh sana! Awas!
(tukang batupun takut dan menjauh ke arah  pohon)
Pohon              : Hei… pergi sana… jangan dekat-dekat. Panas nih. Kalau tidak Ciaatt (berpose silat, meniru gaya hewan : elang menyambar, ular mencaplok, dan harimau mencengkram)
Tuakang Batu   : iya……iya. Dasar batu dan pohon-pohon pemarah. Ah sudahlah. Tapi enak sekali menjadi matahari.
(Lalu datanglah sebuah awan hitam, yang terus mengejar matahari dan berdiri di depannya. Tukang batupun jengkel)
Tuakang Batu   : Hei…. Awan hitam. Panggungnya kan masih luas. Kenapa sih, selalu ada di depanku?
Awan Hiatm     : Hei matahari, kamu tidak tahu siapa aku ya?. Aku ini awan hitam. Sebentar lagi, aku akan menurunkan hujan. Makanya kamu harus sembunyi dulu.
Tukang Batu     : O………. Begitu ya?
Awan Hitam     : Iya. Masak tidak tau sih
(Tukang batu menggeleng-geleng)
Tukang Batu     : (Berfikir) wah enak dong menjadi awan hitam (Berkata dengan dirinya sendiri). Eh awan hitam, mau tukaran tempat tidak. Aku menjadi awan hitam dan kamu menjadi matahari. Bagaimana?
(ketika awan hitam sedang berfikir, tiba-tiba narator datang)
Awan Hitam     : Bu narator, kok sudah muncul sih. Kan belum waktunya?
Narator             : lho iya ya? Wah bilang dong dari tadi, kalau belum saatnya muncul. Maaf para penonton. Kalian sih, jadi malu nih. (marah-marah sambil menyalakan mereka berdua)
Tukang Batu     : bagaimana?
Awan Hitam     : Hmmmmmmm…. (mengeleng-geleng smabil berfikir) baiklah, tapi ada syaratnya?
Tukang Batu     : (menggeleng-geleng sambil menghela nafas) apa syaratnya ?
Awan Hitam     : Mudah… yaitu mobil mewah dan rumah mewah.
Tukang Batu     : (terkejut) wah itu sih susah. Eh… tapi tunggu dulu. (Tukang Batu masuk ke dalam. Lalu keluar lagi sambil membawa mobil-mobilan dan rumah-rumahan). Bagaimana  kalau mobil-mobilan dan rumah-rumahan mewah?
Awan Hitam     : (terkejut) apa! (mengeleng-geleng) baiklah. Terpaksa!
(lalu mereka bertukar tempat,tiba-tiba datang ibu narator. Semua menjadi patung. Tapi ibu narator lama tidak ngomong-ngomong)
Batu                 : Bu…. Ibu narator. Kok tidak ngomong-ngomong ya?
Narator             : siapa bilang saya mau ngomong. Saya kan Cuma mau nampang doing. (sambil melambai-lambaikan tangan ke penonton)
Semua Personil : Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…..!
Narator             : kenapa sih sirik aja. Memangnya tidak boleh. (pergi sambil ngomel-ngomel)
Tukang Batu     : asyiiik. Sekarang aku menjadi awan hitam. Aku bisa menutup-nutupi matahari. Oh ya, aku juga bisa membuat hujan yang sanggat lebat. Ha…..ha….ha…
(tiba-tiba matahari yang menjadi tukang batu datang)
Matahari           : he..he…  itu kan ketawa aku
Tukang Batu : maaf. Wah sekarang aku mau menurunkan hujan yang sangat lebat. Wuuuuuuuuuuuuus (sambil menendang-nendang tumbuhan kecil. Lalu datang seseorang yang tertarik angin. Trus datang lagi orang berpayung, yang payungnya sampai rusak,menghadap ke atas)
Tukang Batu     : asyiiik. Aku berkuasa sekarang.
Tukang Batu      : ha………..(tiba-tiba ingat matahari yang marah bila ketawanya ditirukan). Ups. (tiba-tiba tukang batu heran melihat batu yang tidak bergeser sedikitpun). Hai, batu. Kok kamu tidak rusak sedikitpun?
Batu                 : Hai… awan hitam? Mikir dong! Aku kan Batu. Liat aku sangat kuat. (sambil memamerkan ototnya). Jadi aku tidak akan rusak.
Tukang Batu      : o…….. begitu ya. (berfikir). Hmmmm.. ngomong-ngomong batu, mau tidak kita tukaran tempat?
Batu                  : Apa! (berteriak keras). Kamu fikir aku bodoh ya, bisa kamu suap seperti si matahari dan awan hitam.
Tukang Batu     : Ayolah! Apapun syaratnya, aku akan penuhi! (sambil ketakutan)
Batu                 : tidak! (masih marah dan berteriak) enak saja!
Tukang Batu     :Please!
Batu                 : Tidak
Tukang Batu     : He, mau tidak? (marah sambil mencengkeram kerah baju si batu)
(Si batupun ketakutan)
Batu                 : eh.. iya deh kalau begitu. Jangan marah dong! Gitu saja marah! (merayu si tukang batu). Nih! (menyerahkan kostumnya)
Tukang Batu     : sana pergi! Awas ya kembali lagi! (mengancam batu. Batupun ketakutan dan berlari). Asyiiik. Kasihan deh lo si batu,makanya jadi orang jangan galak-galak. Sekarang aku menjadi batu yang perkasa.
(Tak lama kemudian datanglah, si tukang batu yang sebenarnya si matahari)
Matahari           : ha…….ha…..ha… bah hari yang sangat cerah untuk memulai pekerjaanku sebagai tukang batu. Kebetulan ada sebuah batu disini.
(matahari mulai memukul-mukulkan palunya)
Tukang Batu     : aduuuuuuh. Matahari…… kenapa memukul aku?
Matahari           : bah…. macam pula kau ini. Aku kan seorang tukang batu. Zadi pekerjaanku yya memecah batu.
Tukang Batu     : O……………. tapi aku mati dong!
Matahari           : ya……. Terserah kaulah. Siapa suruh zadi batu. (mulai memukul lagi)
Tukang Batu     : Tunggu….! Aku mau jadi tukang batu lagi kalau begitu. Tukeran ya?
Matahari           : Tidak mau ! (terus memukul-mukul)
Tukang Batu     : tolong…..tolong…..tolong…. ibu narator kemana sih? Bu…. Ibu narator!
Matahari           : ha……..ha…….ha
(Lama kemudian ibu narator datang sambil makan)
Tukang Batu     : Bu…. Lama sekali sih. Tutup acaranya dong. Saya di pukulin terus nih!tolong!
Narator             : (sambil tetap makan) iyaaaaaaa… cerewet amat sih, siapa suruh gak puas jadi diri sendiri.
Makanya jadilah dirimu sendiri. Percaya diri dong! Baiklah para penonton, begitulah akhir cerita kita hari ini. Hikmah yang bisa kita ambil, janganlah kita meniru si tukang batu yang selalu mengeluh, pemalas dan selau tidak puas dengan dirinya sendiri. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

TERIMA KASIH

Cerita Drama Perpisahan Sekolah



Naskah Drama Perpisahan
Perpisahaan
Cerita ini menceritakan perpisahaan sekolah 5 orang sahabat 

 Di sebuah sekolah di suatu desa hiduplah 5 orang anak MTS yang sangat bersahabat mereka selalu bersama selama 3 tahun senang susah mereka lewatkan bersama dengan penuh keceriaan, dan saling tolong menolong jika ada sahabat mereka yang membutuhkan pertolongan. Namun mereka harus mengalami perpisahaan sekolah, yang mengharukan.

            Di sawah di bawah pohon duduklah 3 orang anak sedang memandangi indah padi menguning sambil mengobrol.

Indah         :” hmm waktu terus berjalan dengan cepatnya, tak terasa masa-masa MTS kita akan akan berakhir yuli.
Yuli           :” iya yah tak terasa masa-masa MTS kita akan berakhir padahal aku merasa baru kemarin aku perkenalan dengan mu, eh ternyata sudah hampir  2 tahun lebih kita bertemu.
Indah        :’’iya yul,, ? hmm ngomong2 lulus MTS kamu mau kemana ? lanjutin kuliah kah, apa mau langsung kerja ?
Yuli           :”aku akan ke Jakarta sobat,, ibu ku menyuruh ku untuk kuliah di sebuah universitas swasta, aku akan menuruskan jurusan di MTS ku,
Indah        :” kamu akan mengambil jurusan akuntansi kawan ?
Yuli           :” iya, aku akan mangambil jurusan akuntansi, aku ingin memperdalam ilmu akuntansi    karena cita-cita ku ingin menjadi seorang akuntan.

                        Tiba-tiba sadiyah datang dari tampak kejauhan

Syadiah   :” haii,, kawan,,(dengan melambaikan tangan kearah mereka dengan penuh keceriaan )
Indah,yuli :’’ Syahdiah kemari lah !!!
Syadiah   :”Baik aku akan kesana (sadiah pun berjalan menuju mereka berdua) Loh kalian kenapa Nampak murung ?
Yuli           :’’ga apa apa ko sobat aku hanya sedih karena sebantar lagi kita akan melewatkan masa-masa MTS kita yang penuh dengan keceriaan,, (sambil tersenyum kearah syahdiah)
Syahdiah :”kenapa harus bersedih. toh,, meskipun nantinya kita ga satu universitas kita masih bias bertemu di waktu libur kaann !!!! (sambil menatap mereka dengan penuh keceriaan )
Indah        :”iya kamu benar sobat (dengan menatap sahdiyah dengan senyuman)
Syahdiah :” Hmm, ngomong-ngomong nanti kita akan menampilkan apa ? di acara perpisahaan ( dengan menatap indah & syahdiah)
Indah        :”bagaimana kalau itu nanti kita bicarakan kembali di sekolah dengan Wulan, eva,
Sahdiyah :” siipp,, aku setujuu,,, ideh yang bagus
Yuli            :” udah sore nih kita pulang yuk,,
Indah         :” iya udah sore
Syahdiah   :”mari menuju rumah masing-masing

                 Keesokan harinya di pagi yang indah dengan udara yang sejuk mereka bertiga  yaitu: eva, wulan, yuli  berjalan bersama menuju sekolah,, untuk melaksanakan UN terakhir mereka yaitu mata pelajaran b. Indonesia

Eva          :”Duh yuli mana yaa, ko lama benget,,, sudah jam 6 nihh
Wulan      :”ya ampun sobat, baru juga jam 6,, toh di sekolah juga masih sepi,,
Eva          :”iya aku tahu,, tapikan aku harus membersihkan kelas terlebih dahulu sebelum melaksanakan ujian
Wulan      :”eva itu yuli,, (sambil menunjuk kearah yuli)
Yuli           :”maaf yaa sobat kalian nunggu akunya agak kelamaaan, tadi aku di suruh ibu untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat.
wulan       :”iya gapapa ko,, (sambil tersenyum kearah yuli)
Eva          :”ko aku jadi dek dek kan ya, untuk menghadapi UN terakhir ini
Yuli           :”iya, sam aku juga dek dek kan nih,, semoga kiya semua di mudahkan dalam menghadapi UN terakhir ini.
Eva,wulan :”iya amin (sambil tersenyum)
                 
                  Setelah beberapa menit kemudian mereka berjalan akhirnya mereka sampai di sekolah

Indah         :”hai kalian,, baru datang ?
Eva            :”iya,, yuk kita ke kelas
Yuli            :”oke

                  Akhirnya mereka pun sampai di kelas, setelah berapa menit mereka duduk bel pun berbunyi, dan pengawas UN’a pun memasuki ruang kelas mereka dan ternyata yang mengawas UN kali ini adalah wali kelas mereka.

Guru(fazlika)   :” selamat pagi anak-anak,,
kami                :”pagi buu
Guru(fazlika)   :”hari ini adalah hari terakhir kalian dalam melaksanakan UN ibu berharap sebagai wali kelas kalian, kalian mendapatkan nilai yang maksimal,, nilai yang kalian harapkan untuk menempuh ke jenjang yang lebih tinggi nantinya.
Kami                :”iya buu,,

                  Akhirnya mereka pun telah selasai mengerjakan soal UN dengan baik

Yuli                 :” alhamdulilah, akhirnya kita semua telah selesai menengerjakan soal soal dengan lancar.
Indah               :”iya alhamdulilah, senang’a semoga nilai-nilai kita sesuai dengan yang kita harapkan
Eva                  :”amin
Wulan              :”oya, pada acara perpisahan nanti kita mau menampilkan apa ?
sadiyah            :”ga tahu aku juga bingung
                 
                  tiba-tiba wali kelas kita datang menghampiri kita

Guru(fazlika)   :”anak-anak,
Kami                :’’iya buu
Guru(fazlika)   :”pada acara perpisahan nanti kalian mau menampilkan apa ?
Eva                  :’’entahlah bu,, kita juga sedang memikirkanya
 Guru(fazlika)  :”oya, tadi ada pesan dari kepala sekolah, bahwa kelas kita di tunjuk untuk jadi obade, menyayikan lagu perpisahan pada acara perpisahan nanti,,
Wulan              :”benarkan bu ?
Guru(fazlika)   :”iya,,
Eva                  :”kapan kita mulai berlatih ? bu
Guru(fazlika)   :”Dimulai hari esok, ibu tunggu kalian di ruang seni
Kami                :”iya buu

                  Keesokan harinya mereka pun mulai berlatih menyanyi lagu perpisahaan pada acara perpisahan dan yang melatih merekan menyanyi adalah wali kelas mereka yng kebetulan guru seni

Ibu(fazlika)                  :”mari anak-anak kita mulai latihan kita
Kami                :”Iya buu

                  Mereka pu terus berlatih tak kenal lelah untuk menampilkan yang terbaik pada acara perpisahan,, 

Indah               :”hari ini adalah hari terakhir kita latihan,, padus,,
Yuli                  :”iya,,
Wulan              :”oya, besok adalah pengumuman lulus atau ga lulusnya kita,,
Eva                  :”duh aku ko jadi dek dek kan yaa,,
Indah               :”sama aku juga dek dekan banget
Sadiyah           :”gimana kalau di antara kita ada yang ga lulus
Eva                  :”huss,, kamu apaan si sadiyah,, pikiran mu tuh selalu negative thinking,, ingat omongan tuh sama aja doa (sambil menatap ke sadiyah)
Yuli                  :”duh jangan membuat kita semakin dek dek kan donk (menatap sinis sadiyah)
Wulan              :”emangnya kamu mau diantara kita ada yang ga lulus ?
Sadiyah           :”iya. Maaf teman-teman,, maaf atas perkataan ku tadi,, aku ga bermaksud apa-apa ko,,
Indah               :’’iya kita maafin,, tapi lain waktu jangn di ulangi lagi
Eva                  :”tahu tuh kalau bicara jangan seenaknya ceplas ceplos donk (menatap sinis sadiyah)
Sadiyah           :’’iya , iya aku minta maaf
Guru(fazlika)   :’’anak-anak ada apa nih ko rebut ?
Eva                  :’’ini bu sadiyah nakut nakuti kita,,
Guru(fazlika)   :”emang apa yang kau katakana pada temanmu sadiyah ?
Sadiyah           :”bukan apa apa ko bu,, aku Cuma bilang bagaimana kalau di antara kita ada yang ada lulus
Guru(fazlika)   :”sadiyah, kamu ga boleh bicara yang gag a,, kita harus yakin bahwa kita semua akan lulus (menatap ke kita)
eva                  :”tuh dengerin sadiyah
sadiyah            :”iya aku minta maaf (sambil menatap kita dengan penuh penyesalan)
Guru(fazlika)   :’’yasudah ibu permisi dulu
Kami                :”iya bu

                  Hari ini adalah pengumuman lulus atau ga lulusnya murit-murit,, sekalipun pembagian hasil UN di mana setiap murit terlihat cemas karena takut hasil UN mereka jelek

Indah               :’’duh aq dek dekan banget nih,, aku takut aku ga lulus
Wulan              :”sama aku juga dek-dekkan banget tapi kita harus yakin bahwa kita pasti semua akan lulus
Indah               :”amin
Wulan              :”itu yuli ( sambil menunjuk kearah yuli )
Indah               :”yuli ?? (memanggil namanya)
Yuli                  :”kalian (cepat-cepat menghampiri mereka)
Wulan              :”kamu udah melihat pengumumanya ?
Yuli                  :”belum dari tadi aku gelisah,, aku ragu-ragu untuk melihat hasilnya sendirian

                  Nampak eva berlari terburu-buru menghapiri kita dengan wajah yang ceria

Eva                :”kalian,, aku lulusss,, dengan hasil yang ku harapkan ( dengan wajah yang berseri-seri)
Wulan            :”alhamdulilah
Eva                :” kalian udah melihat pengumumannya ??
Indah              :”belum,, kami ingin melihatnya, tapi ragu-ragu
Eva                :”kenapa harus ragu-ragu,, ayoo kita lihat pengumumanya,, aku yakin kalian parti lulus (sambil memaksa kita untuk melihatnya)
                 
                  Tibalah mereka di depan papan pengumuman

Yuli                 :”horee aku lulus, indah, wulan, kamu juga lulus
Indah              :’’ benarkah,, ??
Yuli                 :’’ iya,, coba kamu lihat !!
Indah              :”iya, lulus
Wulan            :”senamgnya kita semua lulus dengan nilai yang memuskan (sambil menatap kita dengan terharu)
Eva                :’’oya,, sadiyah kemana ?
Wulan            :”itu sadiyah,, (sambil menunjuk kea rah sadiyah)
Indah              :”loh, kenapa ia Nampak murung ?
Eva                :” coba kita samperin sadiyah (menuju kea rah sadiyah)
Indah              :”sadiyah kamu kenapa ?
Sadiyah         :”aku aku ( tampak gugup)
Yuli                 :”aku kenapa sadiyah ??
Sadiyah         :”aku aku ga gag gag
Eva                :”ga kenapa ?? (dengan penuh kecemasan)
Indah              :”sadiyah kamu jangan membuat kita semakin cemasss,, kata kan lahh
Yuli                 :” kamu lulus kaann ??
Sadiyah         :”aku gaaaa
Yuli                 :”ga kenapa ?
Sadiyah         :”ga salah lagi bahwa aku lulus, hahahahahahahaha ( tertawa berbahak-bahak)
Eva                :”sadiyah kamu ini,, tega-teganya udah buat kita panik,,
Indah              :”kamu tuh ga peduliin perasaan kita tahu ga ? aku tuh udah panik banget,, kita takut kamu ga lulus
Sadiyah         :” heheheheh
Wulan            :”ketawa lagi
Eva                :”SADIYAHHHH,,         GEREGETEN AKU SAMA KAMU,,,…. (sambil mengejar sadiyah) (akhirnya kita pun ikut mengejar sadiyah)
Sadiyah         :”hahaha iya maaf

                  Keesokan hari’a adalah hari dimana acara perpisahaan berlangsung,,,pada suasana malam yang dingin

Ibu(fazlika)      :”anak-anak bagaimana ? sudah siapkah kalian untuk tampil
wulan             :” iya,,bu siap
sadiyah          :”duh,, bu ko jadi dek dekan sii
ibu(fazlika)     :”rileks aja,, mari anak-anak kita keatas panggung yang lain sudah tidak sabar  ingin melihat penampilan kalian
sadiyah          :”iya buu,, ayo teman-teman (sambil mengajak yang lain untuk ke atas panggung)

                  Sampailah mereka di atas panggung yang megah ini para murit-murit bersauntan manyambut penampilan mereka

Ibu(fazlika)                  :”assalamualaikum wr.wb. marilah anak anak kita saksikan penampilan teman-teman kalian

                  Tim obade pun mulai menyayikan lagu tersebut
Kami                :” Terima kasihku kuucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna selalu dilimpahkan
Untuk bekalku nanti

Setiap hariku dibimbingnya
Agar tumbuh bakatku
Kan kuingat selalu nasehat guruku
Terima kasih kuucapkan
                  Dan yuli pun memulai membaca ka puisi sambil diiringi lagu terima kasih guru
Yuli                 :” Tiga tahun adalah waktu yang singkat,
Untuk aku belajar , hari demi hari kulewati.
Tiga tahun adalah waktu yang singkat,
Untuk mengenal gelak tawa, gurau hingga tangis kita.
Tiga tahun adalah waktu yang singkat,
Untuk membuat kita rindu masa-masa di ruangan ini.

Sesaat setelah ini…
Tak kutemui lagi sosok wibawa guruku,
Yang begitu sabar membimbing dan mendidikku,
Sejak kepompong hingga menjadi kupu-kupu,
Mendorongku untuk mengejar cita-cita.

Sesaat setelah ini…
Tak kutemui lagi, sosok riang, usil dan penuh canda,
Sahabat-sahabatku tercinta.
Tak kutemui lagi, wajah manis dan cemberut ibu kantin,
Tiap kali aku menumpahkan minuman di mejanya.

Perpisahan ini harus terjadi, walau berat aku ungkapkan,
Kadang kesedihan selalu mengirinya,
Namun jangan membuat kita menangis.

Perpisahan bukan akhir dari segalanya,
Karena suatu hari nanti,
Kita pasti akan bertemu kembali.

Terima kasih Guruku,
Engkau adalah pahlawanku, sekarang dan selamanya,
Terima kasih sahabatku tercinta,
Kita boleh berpisah, namun aku akan selalu merindukan kalian.


            Ketika yuli telah selesai membacakan puisi tersebut, dan tim obade pun telah selesai menyayikan lagu menyayikan lagu perpisahaan. Mereka pun langsung berlari ke balakang panggung dengan isakan tangis yang meharukan,, dan saling berpelukan.

Eva                :” kawan-kawan ku mohon jangan pernah lu pakan aku, meskipu kita nantinya tidak satu universitas
wulan             :”iya ku mohon juga jangan pernah lupakan aku (dengan isakan tangis)
syadiyah        :”maafkan aku kawan jika aku sering manjaili kalian
indah              :”iya kita masih bias ketemu ko, meskupun nantiya kita ga satu sekolah
yuli                 :”iya, kawan,, aku sayang kalian aku ga mau kehilangan kalian ( sambil memeluk teman-temanya dengan erat

            tiba-tiba wali kelas mereka datang
guru(fazlika)  :”anak-anak (dengan wajah tersenyum)
Kami             :”ibu (sambil barlarian menuju sang wali kelas dan langsung memeluk erat sang wali kelas)
Kami             :”ibu, maafkan kami jika kami telah banyak merepotkan mu bu,, maafkan kami jika kami telah banyak membuat ibu marah
Ibu(fazlika)   :”iya, ibu juga minta maaf jika selama ini ibu suka memarahi kalian, toh itu demi kebaikan kalian
Kami             :”iya buu
Ibu(fazlika)   :”pesan ibu, railah cita-cita kalian, teruslah berusaha, berusahan dan tentunya di iringi dengan doa agar kalian menjadi anak yang sukses
Kami             :”baik ibu (sambil memeluk sang wli kelas dengan erat)




Selesai