Akibat
tergerus erosi, tanggul sungai Cijolang kini hanya menyisakan lebar 50 cm.
Kejadian tersebut mengancam puluhan rumah warga, dan ratusan hektar sawah, di
dusun Pasirleutik, Desa Mekarharja, Kec. Purwaharja, Kota Banjar.
Longsornya
tanggul membuat warga setempat bersiap-siap untuk mengungsi ke tempat yang
lebih aman.
Kepala
Desa Mekarharja, Saptono, mengatakan, tergerusnya tanggul sudah terjadi sejak
lama. Sebab, tanggul yang kini terkena erosi telah mengalami penyempitan akibat
erosi sebelumnya.
“Tanggul
itu dulu cukup lebar sampai bisa ditanami pohon. Memang sudah ada berapa kali
peninjauan dari pihak terkait, tetapi belum ada penanganan. Jadi tak heran jika
sekarang hanya bersisa ketebalan lima puluh centi,” jelasnya kepada HR online,
Rabu, (04/03/2015).
Bahkan
pihaknya, kata Saptono, sebulan yang lalu telah mengirim surat kepada Balai
Besar Wilayah Sungai Cintanduy (BBWSC). Namun, hingga kejadian longsor kembali,
belum ada respon dari BBWSC.
Saptono
merasa heran dengan penjelasan BBWSC yang tidak bisa bertindak, karena tanggul
belum benar-benar jebol.
“Mereka
katanya akan menggunakan dana tanggap darurat bencana, dan itu anggaran bisa
digunakan kalau sudah terjadi tanggul jebol. Kalau tidak begitu, maka
penggunaan anggaran akan menyalahi aturan, sejak itu saya tidak bertanya lagi,
takut warga mendengar dan marah,” ungkapnya.
Sementara
itu, Uman Suhaman, dari BPBD Kota Banjar, mengatakan, harus ada penanganan
segera terhadap tanggul yang tergerus erosi sepanjang 150 cm. lantaran, lokasi
tanggul longsor berada ditikungan sungai, dan saat tanggul benar-benar jebol
maka akan menerjang pemukiman warga.
“Harus
segera ada penanganan. Kalau tidak sepuluh rumah warga akan diterjang banjir,
dan ratusan hektar sawah yang akan panen terancam terendam. Kami menghimbau
warga untuk tetap waspada,” ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar