LBB dan PBB: Sejarah Pendirian, Tujuan dan Prinsip, Fungsi dan Peran, Serta Dinamika dan Perkembangan
Hikmat Nurul Samsi, S.Pd.I
2015
Sejarah LBB
Persatuan Bangsa-Bangsa atau sebelumnya disebut sebagai LBB (Liga Bangsa-Bangsa) muncul pada tahun 1919 pada Konferensi Perdamaian Versailles
Konferensi ini dihadiri terutama oleh para kepala negara dan pemerintahan, menteri luar negeri dan para penasihatnya.
The Covenant of The League of Nations memiliki tujuan untuk mempromosikan kerjasama internasional, keamanan, dan perdamaian.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan keterbukaan, taat kepada hukum, dan menyelesaikan persoalan politik internasional dengan cara yang damai.
Pasal-Pasal Perdamaian dan Keamanan Kolektif CLN
Pasal 10:
‘to respect and preserve as against external aggression the territorial integrity and existing political independence of all Members of the League’
Pasal 11:
‘Any threat of war…is hereby declared a matter of concern to the whole League and the League shall take any action that may be deemed wise and effectual to safeguard the peace of nations.’
Aktivitas LBB
Melakukan pertemuan tahunan untuk mendiskusikan ancaman terhadap keamanan dan perdamaian, disarmament, dan evolusi sistem LBB (mengurangi konflik Yunani-Bulgaria-1925, konflik sengketa teritori Swedia-Finlandia-1920, Irak-Turki atas sengketa wilayah Mosul)
Dalam konteks sosial dan ekonomi:
membantu pengungsi minoritas dari Rusia dan Turki serta membentuk Central Committee for Economic and Social Questions
Perang Dunia II Dan Gagalnya Sistem LN
Ancaman dari pihak-pihak yang tidak puas dengan penyelesaian atau perjanjian Versailles.
Pihak-pihak tersebut adalah Jerman, Italia, dan Jepang yang menolak institusi yang eksis pada sistem internasional; Perjanjian, diplomasi, hukum internasional, organisasi internasional serta tatanan ekonomi
Serangan Italia ke Ethiopia (1935), Jepang ke China (1931) dan penarikan diri Jerman dari LBB dan Konferensi disarmament (1930)
Pembentukan PBB
PBB dibentuk pada saat Perang Dunia ke II tengah berlangsung (pada tahun 1930-an).
PBB dibentuk sebagai organisasi perdamaian dan keamanan ; berdasarkan konsep para pemenang perang; AS, Russia, China, Prancis, dan Inggris
Pengalaman kerjasama dalam keadaan perang merupakan tujuan organisasi internasional dan berbagai organisasi-organisasi ekonomi hasil dari negosiasi Bretton Woods 1944-1946
UN Charter
UN Charter pada dasarnya merefleksikan keadaan untuk mencapai keadaan keamanan dan perdamaian dengan mekanisme penyelesaian konflik secara damai dan penciptaan perdamaian dengan paksaan oleh kekuatan-kekuatan mayoritas negara-negara di PBB
Beberapa pasal di dalam charter tersebut menyediakan serangkaian alat untuk: Chapter VI – Pacific Settlements of Disputes; Chapter VII – Action with Respect to Threats to the Peace, Breaches of the Peace and Acts of Aggression; Chapter VIII – Regional Arrangements.
Perkembangan Pasca-Perang
Perkembangan sistem internasional ikut mempengaruhi lingkungan PBB.
Perkembangan siste internasional tersebut ditandai dengan munculnya banyak negara baru di dalam sistem internasional
Munculnya banyak negara dalam sistem internasional telah membayang-bayangi PBB itu sendiri.
Perkembangan Sistem Internasional dan PBB
Berkembanganya sistem internasional ditandai dengan banyaknya jumlah negara yang bergabung di dalam PBB dari tahun 1945 sebanyak 51 pemerintahan menjadi 189 di tahun 2001
Berbagai spektrum politik mulai Marxis hingga liberal demokratis, konsumeris hingga negara miskin menjadi tantangan utama bagi PBB
Banyaknya negara dalam sistem internasional juga ikut menumbuhkan berbagai organisasi internasional yang berbasis area geografi; Organization of American States, the Arab League, the Organization of African Unity dan berbasis ideologi dan geografi; NATO, the OECD, the Association of South East Asian Nations
(ASEAN)
Kelompok universalis lain yang membayangi PBB adalah kelompok-kelompok negara yang memiliki basis ekonomi dan sosial seperti; OAU, OAS, dan Liga Arab yang memberikan inspirasi terhadap PBB dalam penyelesaian konflik dan sengketa, The Bretton Woods institutions – the IMF, IBRD, GATT, IDA, IFC yang memberikan memberikan kontribusi terhadap perkembangan sistem ekonomi dunia
Adanya pembedaan atau pemisahan antara Barat dan Timur memberikan dampak terhadap pemisahan blok negara di luar Barat dan Timur (GNB-Konferensi Bandung) pada masa Perang Dingin
Perkembangan Pasca Perang Dingin dengan ditandai bubarnya Uni Soviet juga memberikan peluang kepada organisasi internasional lain seperti ECOWAS, NATO, OSCE untuk menyelesaikan konflik intra-state dan inter-state
TERIMA KASIH
0 komentar:
Posting Komentar