About

MTs Al Isthakhariyyah Pamalayan

Kamis, 12 Maret 2015

Kisah Nabi Khidir ‘alaihis salam


bagian 01
Posted Mei 12, 2009 by komunitasamam in tokoh islam.
Penutur Ulang Lukman Hakim Zuhdi
Nabi Khidir ‘alaihis salam adalah salah satu nabi pilihan Allah SWT. Cerita tentang Nabi Khidir terkait erat dengan kehidupan Nabi Musa ‘alaihis salam. Ketika itu Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk berguru kepada seseorang yang arif, bijaksana, saleh, memiliki ilmu tinggi, dan berpenampilan sederhana. Malaikat Jibril memberita tahu kepada Nabi Musa bahwa orang mulia yang diketahui bernama Nabi Khidir itu berada di dekat majma al-bahrain (titik bertemunya dua lautan besar). Setelah mendapat perintah, Nabi Musa mempersiapkan bekal secukupnya. Ia rela meninggalkan kampung halamannya demi memperoleh ilmu baru.
Perjalanan yang ditempuh Nabi Musa sangat jauh dan memakan waktu lama. Akhirnya ia hampir sampai di majma al-bahrain. Dari arah kejauhan, ia melihat ada seseorang di tepi lautan. Orang itu tengah duduk sendirian di atas batu sambil menyaksikan gelombang ombak lautan. Nabi Musa yakin orang itu tidak lain Nabi Khidir. Nabi Musa kemudian mengucapkan salam kepadanya seraya memperkenalkan diri. Setelah saling mengenal, Nabi Musa menyampaikan maksud kedatangannya.
“Wahai Khidir, bolehkah aku mengikuti perjalananmu? Aku berharap kamu akan mengajarkan ilmu dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadamu,” kata Nabi Musa penuh harap.
“Wahai Musa, aku tidak mau menerimamu. Kamu tidak akan sanggup bersikap sabar ketika sedang bersamaku. Kamu tidak akan kuat menanggung penderitaannya. Sebab, kamu belum mempunyai ilmu dan pengetahuan yang cukup mengenai hal ini,” jawab Nabi Khidir dengan kelembutan dan kesopanan.
“Aku berjanji, insya Allah akan menjadi orang yang bersabar dan tidak akan menentangmu,” Nabi Musa menegaskan.
“Baiklah. Jika memang begitu, aku ingin memberikan persyaratan khusus. Kamu jangan menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun sampai aku menjelaskan kepadamu,” Nabi Khidir mengingatkan.
“Ya, aku menerima dan setuju dengan persyaratan yang kamu ajukan,” Nabi Musa menyepakati.

0 komentar:

Posting Komentar