About

MTs Al Isthakhariyyah Pamalayan

Sabtu, 14 Maret 2015

Materi Penyimpangan dan Pengendalian Sosial Kelas 8



I.     PENYIMPANGAN SOSIAL
A.  Pengertian
Perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang diekspresikan oleh seorang individu atau kelompok yang disadari atau tidak, individu atau kelompok tersebut tidak berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku.

B.  Teori-teori Penyimpangan Sosial
1.    Teori Differensial Association (Edwin H. Sutherland)
Ia berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui alih budaya. Contohnya: proses mengispa ganja, dan perilaku homoseksual.
2.    Teori Labelling (Edwin M. Lemerd)
Seorang individu yang pernah melakukan penyimpangan primer akan terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder ketika masyarakat sudah memberikan cap sering menyimpang.
3.    Teori Merton
a.    Komformitas
Ini merupakan perilaku yang mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut (cara konvensional dan melembaga).
b.   Inovasi
Inovasi merupakan perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masayarakat (termasuk tindak kriminal).
c.    Ritualisme
Ritualisme adalah perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya. Namun masih tetap berpegangan pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat, dalam arti ritual atau upacara dan perayaan masih diselenggarakan tapi maknanya telah hilang.
d.   Pengunduran/Pengasingan Diri
Meninggalkan, baik tujuan konvensional maupun cara pencapaiannya yang konvensional, sebagaimana yang dilakukan oleh pecandu obat bius, pemabuk,  gelandangan maupun orang-orang gagal lainnya.
e.    Pemberontakan
Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru, misalnya para reformator agama.

4.    Teori Fungsi (Emile Durkheim)
Emile Durkheim mengemukakan bahwa kesadaran moral dari setiap msyarakat adalah karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Jadi kejahatan selalu ada karena selalu ada yang berwatak jahat.

C.  Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang
1.    Penyimpangan Primer
Penyimpangan yang bersifat sementara atau penyimpangan yang pertama kali dilakukan seorang individu atau kelompok. Penyimpangan yang dilakukan cenderung masih ditoleransi oleh masyarakat. Contohnya: siswa membolos, menyontek atau melanggar rambu lalulintas.
2.    Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam skala besar dan sudah tidak dapat ditoleransi. Contohnya: pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan korupsi uang rakyat.
3.    Penyimpangan Individu
4.    Penyimpangan Kelompok
5.    Penyimpangan Situasional
Penyimpangan situasional disebabkan oleh pengaruh dari bermacam-macam kekuatan situasional di luar individu, dan memaksa individu tersebut untuk berbuat penyimpangan. Contohnya adalah seorang ibu yang terpaksa mencuri karena sang anak kelaparan.
6.    Penyimpangan Sistematis
Suatu sistem tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peran-peranan, nilai-nilai, norma dan moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Contohnya kasus korupsi Hambalang dan Simulator SIM, mafia kejahatan, gembong narkoba.

D.  Sifat-sifat Perilaku Menyimpang
1.    Penyimpangan Positif
Perilaku penyimpangan yang mengarah pada perilaku individu atau kelompok yang mengandung unsure inivatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Contohnya seorang wanita yang bekerja menjadi sopur Busway.
2.    Penyimpangan Negatif
Penyimpangan negtaif cenderung mengarah kepada tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai sosial dan membawa kepada dampak yang buruk.

E.  Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan
1.    Sikap mental yang tidak sehat
2.    Ketidakharmonisan dalam keluarga
3.    Pelampiasan ras akecewa
4.    Drongan kebutuhan ekonomi
5.    Proses sosialisasi yang tidak sempurna
6.    Pengaruh lingkungan dan media massa
7.    Proses sosialisasi Nilai-nilai Sub Kebudayaan Menyimpang
8.    Kegagalan dalam Proses Sosialisasi

F.   Media Pembentukan Perilaku Menyimpang
1.    Keluarga
2.    Lingkungan Tempat Tinggal
3.    Kelompok Bermain
4.    Media Massa





II.     PENGENDALIAN SOSIAL
A.  Pengertian
Pengendalian sosial adalah cara yang digunakan untuk menertibkan masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Tujuan dari pengendalian sosial adalah untuk mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat.

B.   Jenis-jenis Pengendalian Sosial
1.    Pengendalian sosial formal
Pengendalian sosial yang dijalankan melalui lembaga-lembaga formal. Diantaranya adalah lembaga kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.
2.    Pengendalian sosial non formal
Pengendalian sosial yang dilakukan oleh para pemuka msyarakat melalui lembaga adat. Lembaga adat terdiri dari tokoh-tokoh adat, tokoh yang dituakan, serta pemuka agama.

C.  Sifat-sifat Pengendalian Sosial
1.    Pengendalian sosial preventif
Usaha yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran. Tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Contohnya, aparat kepolisian memberikan penyuluhan kesekolah-sekolah untuk memberikan gambaran tentang penyalahgunaan narkoba.
2.    Pengendalian sosial represif
Pengendalian sosial yang bersifat refresif diberlakukan sanksi atau hukuman setelah pelanggaran dilakukan. Contohnya, pengendara motor yang melanggar rambu lalu lintas ditilang oleh polisi.
3.    Pengendalian sosial gabungan
Gabungan pengendalian preventif dan refresif. Gabungan antara kedua sifat pengendalian sosial itu bertujuan untuk mencegah pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat mematuhi norma-norma yang berlaku.
4.    Pengendalian sosial koersif
Pada pengendalian sosial koersif, para pelanggar ditindak dengan cara paksaan atau kekerasan.

D.  Cara-cara Pengendalian Sosial

1.    Cemoohan
2.    Teguran
3.    Pendidikan
4.    Agama
5.    Gossip atau desas-desus
6.    Ostratisme (Pengucilan)
7.    Fraundulens (meminta bantuan kepada pihak lain)
8.    Intimidasi (ancaman atau tekanan)
9.    Hukum
10.    Persuasi (Ajakan)
11.    Kompulsi (Memaksa)
12.    Pervasi (Penanaman nilai dan moral berulang-ulang)


E.   Fungsi Pengendalian Sosial
1.    Mengembalikan masyarakat kepada keptuhan terhadap nilai dna norma sosial
2.    Mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat
3.    Mencegah dan mengurangi perilaku menyimpang

F.   Klasifikasi Kejahatan Menurut Ahli Sosiologi (Light, Keller dan Colhoun)
1.    Kejahatan Tanpa Korban (Crimes Without Victims)
Contohnya adalah penyalahgunaan narkoba, berjudi, seks di luar nikah, atau balap motor liar.
2.    Kejahatan Terorganisasi (Organized Crimes)
Kejahatan ini merupakan komplotan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum melalui ras atakut atau korupsi. Contohnya adalah kasus yang dewasa ini semakin marah terjadi di Indonesia yakni kasus para koruptor yang sengaja diputarbalikkan oleh para aparat penegak hukum yang mendapat uang suap.
3.    Kejahatan Terorganisasi Transansional
Adalah kejahatan yang melampauai batas Negara dan dilakukan oleh organisasi dengan jaringan global.
4.    Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crimes)
Kejahatan ini dilakukan oleh orang terpandang atau orang berstatus tinggi dalam rangka menghimpun kekayaan, memperoleh jabatan yang lebih tinggi, atau mempertahankan kekuasaan. Contohnya adalah kasus penggelapan pajak.
5.    Kejahatan atas Nama Organisasi Formal

Adalah kejatahan yang dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.

0 komentar:

Posting Komentar