About

MTs Al Isthakhariyyah Pamalayan

Sabtu, 14 Maret 2015

pola kehidupan masyarakat indonesia



Muhammad Yasin
Buatlah 10 Pertanyaan Dari Materi dibawah ini
Pola kegiatan ekonomi penggunaan lahan dan pemukiman penduduk
a.     Mata pencaharian penduduk Indonesia
1.mata pencaharian penduduk bidang pertanian
 Negara Indonesia sering disebut sebagai Negara agraris. Karena sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani.

1. Pertanian dan perkebunan
Pengertian pertanian di Indonesia adalah suatu usaha manusia yang memanfaatkan sumber daya lahan untuk memperoleh hasil dari pengolahan pertanian, perkebunan pertenakan, perikanan, dan kehutanan.
Perkebunan adalah usaha pembudidayaan tanaman pada suatu lahan yang luas dean secara umum diusahakan untuk mendapatkan hasil produksi bernilai ekonomis tinggi.
a. Perkebunan ditinjau dari sisi pengolahannya di bagi menjadi 2 yaitu,
- Perkebunan rakyat
- Perkebunan besar
b. Perkebunan ditinjau dari sisi usia tanamannya di bagi menjadi 2 yaitu,
- Tanaman musiman
- Tanaman tahunan
c. Perkebunan ditinjau dari sisi manfaatnya di bagi menjadi 5 yaitu,
- Sebagai sumber devisa negara
- Sebagai sumber bahan baku industri
- Pembuka lapangan pekerjaan
- Pencegah erosi tanah, tanah longsor dan banjir
- Pendukung kesuburan tanah
Bentuk pertanian pokok dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia dibagi menjadi.
a. Sawah
Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah dengan system irigasi ataupun tadah huajn yang menetap. Beberapa jenis sawah di Indonesia antara lain
- sawah irigasi
- sawah tadah hujan
- sawah lebak
- sawah pasang surut

b. Ladang
Ladang adalah lahan pertanian kering disekitar hutan dengan system pertanian yang masih berpindah. Ladang dapat diperoleh dengan cara membuka hutan. Setelah manghasilkan beberapa kali panen, kesuburan tanah dapat berkurang, sehingga pengolah lahan akan berpindah ke lahan baru.




c. Tegalan
Tegalan adalah lahan pertanian kerind dengan system pertanian yang bergantung pada air hujan, tetapi pengolahannya sudah menetapdan intensif.

d. Perkebunan
Perkebunan adalah usaha pengolahan lahan yang cukup luas untuk budi daya jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dan yang dimaksud dengan kebun adalah lahan disekitar rumah yang ditanami beranekaragam ragam tanaman.
2.Perikanan
Perikanan di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu.
a. perikanan darat
perikanan darat adalah usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan di perairan darat, seperti di sungai
b. perikanan laut
perikanan laut merupakan suatu usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di laut.

3. Kehutanan
Kehutanan adalah suatu usaha pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.








2. Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanianhttp://e-dukasi.net/images/blank.gif
1. Intensifikasi Pertanian


Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.



Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :
·         Pengolahan tanah yang baik
·         Pengairan yang teratur
·         Pemilihan bibit unggul
·         Pemupukan
·         Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
·         Pengolahan pasca panen
  
2. Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.






3. Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
·         Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
·         Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
4. Mekanisasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
5. Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
·         Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
·         Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
·         Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara :
·         Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
·         Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
·         Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.






3.mata pencaharian penduduk di bidang non pertanian
1. Pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan mulai dari persiapan, penelitian, pengambilan, dan pemanfaatan barang tambang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bahan galian tambang di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu,
a. Barang-barang tambang strategis, seperti minyak bumi.
b. Barang-barang tambang vital, seperti emas.
c. Barang-barang tambang galian industri seperti pasir kuarsa.
Jenis barang tambang di indonesia dapat dibedakan menurut wujud dan kegunaanya.
A. Menurut wujudnya
- barang tambang padat
- barang tambang cair
- barang tambang gas
B. Menurut kegunaannya
- barang tambang sumber energi yang dapat digunakan untuk memenuhi kegiatan industri, jasa, perhubungan, dan rumah tangga.
- Barang tambang untuk industri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
Berikut berbagai macam barang tambang di Indonesia.
- minyak bumi
- gas alam
- batu bara
pengambilan barang tambang, biasanya dilakukan dengan 2 cara, yaitu
a. pertambangan terbuka
b. pertambangan tertutup
2. Pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan sementara perorangan atau berkelompok untuk berkunjung ke objek wisata yang menarik dengan tujuannya masing-masing.
a) factor pendukung pariwisata di Indonesia
1) kondisi alam dan iklim Indonesia yang cukup baik
2) keamanan dan keramahan penduduk
3) gejala alam yang unik dan menarik
4) pemandangan alam yang indah
b) manfaat pariwisata di Indonesia dari segi ekonomi
1) sebagai sumber devisa Negara
2) menambah lapangan kerja
3) meningkatkan pendapatan masyarakat
c) manfaat pariwisata di Indonesia dari segi social budaya
1) memperluas pola berpikir masyarakat
2) mempererat persahabatan antar masyarakat
3) meningkatkan kecintaan terhadap tanah air
3. perindustrian
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industri di Indonesia digolongkan berdasarkan tempat bahan baku, besar kecilnya modal, klasifikasi, jumlah tenaga kerja, pemilihan lokasi dan produktifitas perorangan.
Berdasarkan Tempat Bahan Baku
1.     Industri ekstraktif: industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2.     Industri nonekstaktif: industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3.     Industri fasilitatif:  industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Besar Kecil Modal
1.     Industri padat modal: industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2.     Industri padat karya: industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Berdasarkan Klasifikasi (SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986)
1.     Industri kimia dasar: semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2.     Industri mesin dan logam dasar:  pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3.     Industri kecil: roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4.     Aneka industri: pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
1.     Industri rumah tangga: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 1-4 orang.
2.     Industri kecil: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 5-19 orang.
3.     Industri sedang /industri menengah: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 20-99 orang.
4.     Industri besar:  jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah 100 orang atau lebih.
Berdasarkan Lokasi
1.     Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry).Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2.     Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented industry). Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3.     Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry). Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
Berdasarkan Produktifitas Perorangan
1.     Industri primer. Industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2.     Industri sekunder. Industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3.     Industri tersier. Industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.


4. perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.
B.bentuk penggunaanlahan di pedesaan dan di perkotaan
a. Penggunaan Lahan di Pedesaan
Penggunaan lahan di pedesaan bergantung pada kehidupan sosial dan ekonomi di desa tersebut. Penggunaan lahan untuk kehidupan sosial penduduk pedesaan dicerminkan oleh aktivitas pengelolaan lahan untuk menunjang:
(1) kehidupan beribadah: adanya bangunan tempat ibadah
(2) kehidupan berkeluarga: adanya rumah-rumah tempat tinggal dan halamannya
(3) kehidupan bersekolah: adanya bangunan-bangunan sekolah, dan
(4) kehidupan bersosialisasi: adanya lapangan tempat berkumpul dengan penduduk lainnya.
Kehidupan ekonomi penduduk pedesaan dicerminkan oleh aktivitas dalam menggunakan lahan untuk memenuhi kebutuhannya. Kehidupan ekonomi penduduk juga bergantung pada potensi alam yang dimiliki desa tersebut. Berdasarkan mata pencahariannya, desa dan penggunaan lahannya diklasifikasikan seperti berikut.
(1) Desa pertanian: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan pertanian, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan aktivitas perdagangan.
(2) Desa perkebunan: sebagian besar lahannya digunakan sebagai lahan perkebunan, sedangkan sebagian kecil lahannya digunakan untuk perikanan, peternakan, dan perdagangan.
(3) Desa nelayan: sebagain besar penduduknya menggunakan laut sebagai sumber mata pencahariannya. Adapun aktivitas penunjang di darat untuk pengolahan hasil tangkapan seperti tempat menjemur ikan, peternakan, dan perdagangan.
b. Penggunaan Lahan di Perkotaan
Kota merupakan tempat berkumpulnya masyarakat dengan berbagai aktivitas. Jumlah penduduk di kota lebih padat. Akibatnya, lahan di kota bernilai ekonomis lebih tinggi. Berdasarkan fungsinya, kota dan penggunaan lahannya diklasifikasikan seperti berikut.
(1) Pusat pemerintahan: lahan digunakan untuk bangunan kantor-kantor pemerintahan mulai dari tingkat kelurahan sampai kantor presiden
(2) Pusat perdagangan: lahan digunakan untuk bangunan pasar-pasar, mulai dari pasar tradisional sampai pusat-pusat pertokoan dan mal.
(3) Pusat perindustrian: lahan digunakan untuk pabrik, gudang, dll.
(4) Pusat pendidikan: lahan digunakan untuk bangunan sekolah, mulai dari TK sampai perguruan tinggi, lengkap dengan sarana olahraga, dll.
(5) Pusat kesehatan: lahan digunakan untuk bangunan rumah sakit, puskesmas, laboratorium, dll.
(6) Pusat rekreasi: lahan digunakan untuk sarana rekreasi.
(7) Pusat pertahanan dan keamanan negara: lahan digunakan untuk markas tentara dan polisi dan semua yang terkait dengan aktivitasnya.


c. pola pemukiman penduduk
Permukiman adalah daerah tempat bermukim (tempat tinggal). Penduduk akan memilih tempat bermukim sedapat mungkin dekat dengan tempatnya melakukan aktivitas sehari-hari. Hal itu akan memudahkannya melakukan mobilitas. Pemukiman penduduk membentuk pola tertentu sesuai dengan keadaan lingkungannya. Adapun pola permukiman penduduk adalah seperti berikut.
a. Pola Memanjang
Pola permukiman memanjang dapat dilihat pada permukiman penduduk di sepanjang alur sungai, jalan raya, jalan kereta api, dan pantai yang landai. Permukiman di sepanjang alur sungai berkaitan dengan kepentingan penduduk akan air dan sarana transportasi air. Permukiman di sepanjang jalan raya dan jalan kereta api berkaitan dengan kepentingan penduduk akan sarana transportasi darat untuk memperlancar mobilitasnya. Biasanya lahan yang berada di sepanjang jalan raya bernilai ekonomi tinggi terutama di perkotaan.
b. Pola Terpusat
Permukiman terpusat biasanya terjadi karena ikatan keluarga ataupun karena keadaan alam. Misalnya, penduduk mengelompok karena masih merupakan keluarga seketurunan. Permukiman terpusat juga dapat terjadi karena adanya sumber air di daerah kering. Penduduk akan mendekati sumber air tersebut. Misalnya oase di daerah gurun, penduduk akan bermukim di seputar oase tersebut.
c. Pola Menyebar/Terbuka
Permukiman menyebar terjadi karena perkembangan jumlah penduduk dan keadaan permukaan bumi. Di daerah dataran rendah, pola menyebar terjadi karena perkembangan jumlah penduduk. Akibat perkembangan jumlah penduduk, tidak jarang terjadi perubahan fungsi lahan. Lahan yang semula untuk pertanian, berubah sebagai tempat bermukim. Perkembangan lokasi permukiman ini terjadi ke segala jurusan.

D. persebaran pemukuman penduduk
Factor yg mempengaruhi persebaran pemukiman penduduk antara lain :

A.    Factor fisis, seperti: air, tanah dan iklim
B.     Factor social seperti: manusia, struktur social, relasi anter manusia
C.     Factor budaya seperti: tradisi, seni, iptek
D.    Factor politik: seperti: peraturan/ kebijakan pemerintah 





0 komentar:

Posting Komentar