Potensi hasil pertanian di
wilayah Desa Cintanagara, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat, sungguh berlimpah. Komoditi hasil pertanian unggulan kedua Desa
Cintanagara yaitu singkong atau ketela pohon.
Wakil Ketua Gapoktan Desa Cintanagara, Wahyo, ketika ditemui HR,
belum lama ini, membenarkan komoditi hasil pertanian unggulan nomor dua
setelah padi tersebut. Menurut dia, dalam sehari produksi singkong bisa
mencapai 5 ton, atau sekitar 1800 ton dalam setahun.
“Alhamdulillah, singkong memang jadi unggulan bagi masyarakat
Cintanagara. Hampir di setiap pekarangan rumah milik warga, terdapat
pohon singkong. Belum lagi hektaran lahan yang memang dikhususkan untuk
tanaman singkong ini,” katanya.
Wahyo menuturkan, selama ini pemasaran komoditi singkong dari
Cintanagara masih mengandalkan perusahaan rumahan yang ada di sekitar
Kecamatan Jatinagara. Dia mengakui, belum ada perusahaan dengan skala
besar yang bekerjasama dengan para petani singkong.
Lebih lanjut Wahyo mengungkapkan, apabila harga singkong sedang
bagus, biasanya para petani menjual singkong ke pabrik. Sebaliknya,
kalau harga sedang jelek, petani akan mengolah singkong menjadi makanan
camilan, seperti comring.
Dia juga menambahkan, selama ini belum ada organisasi atau
perhimpunan petani singkong. Hal itu menjadi kendala dalam mengatur
harga singkong di pasaran. Dengan kata lain, antara petani satu dan yang
lainnya masih berpotensi saling bersaing dan menjatuhkan harga jual.
“Ini memang yang menjadi kendala disini. Belum ada yang mengorganisir secara khusus komoditi singkong ini,” katanya.
Anggota Badan Permusyawarata Desa (BPD) Cintanagara, Benny
Nurdiansyah, mengamini potensi singkong yang ada di wilayah tersebut.
Pihaknya juga sangat menganjurkan agar para petani singkong memiliki
organisasi perhimpunan, untuk memasarkan singkong Cintanagara hingga ke
luar daerah. (deni/Koran-HR)
Rabu, 25 Februari 2015
Berita Aglikulture Ciamis Terkini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar