Berikut ini peraturan pertandingan PBSI/BWF:
1.
Score system
mempergunakan “rally Point” the best of three games.
2.
Pada point
11 tiap-tiap game, pemain diizinkan untuk istirahat selama 1 (satu) menit dan
pelatih boleh memberikan instruksi-instruksi kepada pemainnya, tetapi pemain
tidak boleh meninggalkan lapangan.
3.
Pada waktu
pergantian tempat antara game pertama dan game kedua pemain diizinkan istirahat
2 menit. Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk memberikan
instruksi-instruksi, tetapi pemain tidak boleh meninggalkan lapangan.
4.
Bila terjadi
One Game All (game satu sama), pemain diizinkan untuk istirahat selama 2 menit.
5.
Seorang
pemain hanya diperkenankan bermain dalam 2 nomor yaitu : 1 (satu) kali tunggal
dan 1 (satu) kali ganda, 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali Ganda
Campuran.
6.
Apabila
terjadi Gangguan, Referee berhak untuk menunda atau memindahkan pertandingan ke
tempat/hari lain dengan tetentuan hasil pertandingan yang diperolehnya tetap
berlaku/syah.
7.
Barang-barang
yang boleh diletakkan dekat lapangan pertandingan hanya air minum dan
perlengkapan atlet lainnya sebagai cadangan.
8.
Pemain yang
beralih status keanggotaanya dari stu klub ke klub lainnya, harus memenuhi
ketentuan mutasi pemain dan disyahkan oleh Tim Keabsahan.
9.
Pemain yang
pada gilirannya harus bertanding, tetapi tidak hadir dilapangan setelah
dipanggil tiga kali dalam waktu 5 (lima) menit diyantakan kalah.
10. Selama pemain melakukan
pertandingan, tidak diperkenankan meninggalkan lapangan tanpa izin wasit yang
bertugas, termasuk menukar raket dengan yang berada dipinggir lapangan.
11. Setiap pemain diwajibkan berpakaian
olahraga bulutangkis sesuai peraturan yang berlaku.
12. Pemain yang mendapat cedera
dilapangan, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
13. Pemain yang mendapat cedera dan
tidak bisa melanjutkan pertandingan, kedudukannya pada nomor lain dapat diganti
apabila nomor tersebut belum memulai pertandingan pertamanya.
14. Tiap pemain berhak mendapat
istirahat 30 (tiga puluh) menit diantara 2 (dua) pertandingan yang harus
dimainkannya secara berturut-turut.
15. Pemain dan Official bertanggung
jawab untuk mengetahui sendiri bila dan dimana harus bertanding, termasuk
adanya perubahan jadwal dan sebagainya.
16. Pemain yang tidak mau melaksanakan
pertandingan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan panitia dinyatakan
kalah.
17. Apabila pemain memerlukan tambahan
perlengkapan pada waktu melakukan pertandingan (air, raket dsb) harus
sepengetahuan dan melalui Referee.
18. Pemain/atlet dilarang mempergunakan
obat dopping.
19. Peserta yang belum tiba gilirannya
tidak diperkenankan memasuki lapangan tempat pertandingan.
Selain peraturan diatas, peraturan teknis permainan
harus juga diperhatikan. Terutama saat melakukan servis. Servis adalah modal
utama bagi pemain untuk memperoleh poin. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
melakukan servis adalah sebagai berikut:
Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
0 komentar:
Posting Komentar