Mendidik
anak-anak kita bukan berarti mengajarkan kepada mereka sekumpulan ilmu
pengetahuan semata.
Lebih
penting lagi, mendidik berarti mengajarkan kepada anak-anak kita sejak usia
dini, kemampuan untuk siap dan mampu menghadapi tantangan dunia masa depan yang
akan menjadi ajang hidup mereka nantinya.
Dan ini
berarti menanamkan keingintahuan dan rasa cinta belajar seumur hidup,
kreativitas, keberanian mengemukakan pendapat dan berekspresi, serta
penghargaan akan segala bentuk perbedaan (antar manusia).
Sebagai
seorang guru (pendidik), bila murid-murid kita berasal dari keluarga yang
harmonis dan bahagia, maka tugas kita akan semakin mudah.
Tetapi
bila murid kita TIDAK berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka
tugas kita menjadi semakin PENTING.
(Walau
lebih mudah mendidik anak-anak yang "sudah baik", tetapi tugas
pendidik yang sejati adalah mendidik mereka yang masih "mencari
jalannya" ini.
Guru
atau pendidik memiliki pengaruh yang luar biasa, tidak ada batasnya. Tidak ada
yang bisa mengatakan di mana pengaruh seorang yang mendidik dengan baik (atau
tidak baik) ini berhenti.
(Semua
yang dilakukan manusia bisa jadi merupakan hasil dari pengaruh atau didikan
orang yang mendidiknya dulu, sedikit atau banyak.)
Mendidik
bukanlah sebuah seni atau ketrampilan yang semakin menghilang, masih banyak
orang yang mampu melakukannya sampai sekarang. Cuma masalahnya, semakin banyak
orang yang kehilangan penghargaan akan peran sangat penting yang satu ini.
Orang
yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit
menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah
pendidik yang sejati.
0 komentar:
Posting Komentar