Menulis
karangan tidak ubahnya menyajikan sepiring nasi goreng nan lezat di atas meja
makan. Sepiring nasi goreng akan terasa lezat jika kita tahu langkah- langkah
dan bumbu racikan nan tepat dalam membuat nasi goreng. Begitu juga sebaliknya,
sepiring nasi goreng hanya akan menjadi sampah jika kita memasaknya dengan
langkah dan bumbu racikan asal- asalan atau tak menggunakan dosis nan tepat.
Begitu juga
dengan menulis karangan, jika kita menulis dengan langkah nan tepat dan racikan
kata nan imajinatif, maka bisa dipastikan tulisan nan kita untuk bisa menyihir
semua pembaca. Tetapi jika kita masih terkesan ragu- ragu atau hanya sekedar
menulis tanpa memperhatikan kaidah berbahasa, kemungkinan nan terjadi ialah
akan muncul banyak ide nan terkesan meloncat- loncat. Hal ini akan
membingungkan pembaca. Selain itu, jika racikan bahasa nan tersusun tak pas,
dapat jadi bahasa nan terbangun kurang komunikatif.
Namun jangan
kuatir, menulis tetaplah hal nan mudah jika kita mengetahui langkah nan tepat.
Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika kita mengintip sedikit tentang
pengertian, bentuk dan cara mudah menulis karangan di bawah ini.
Pengerian Menulis Karangan
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa nan menghasilkan sebuah produk
berupa tulisan, baik berupa karya fiksi atau non fiksi. Fiksi berarti karangan
nan berhubungan dengan fakta atau data- data penelitiaan. Misalnya, artikel
penelitian. Non fiksi berarti karangan nan berisi hasil khayalan seorang
penulis dan bersifat tak konkret atau tak benar- sahih terjadi dalam kehidupan
sehari- hari. Salah satu contohnya ialah novel dan cerita.
Karangan
merupakan tulisan nan ditulis oleh pengarang nan mempunyai beberapa bentuk,
yaitu narasi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan eksposisi. Setiap bentuk
tulisan ini memiliki ciri sendiri.
Karangan
narasi merupakan karangan nan berisi cerita. Unsur krusial dalam karangan ini
adalanya adanya pelaku atau tokoh, alur, tema, latar, amanat, dan sudut
pandang. Salah satu contoh karangan narasi ialah cerita pendek dan novel atau
roman.
Karangan
argumentasi merupakan karangan nan berisi pendapat seorang penulis tentang
objek atau masalah tertentu. Karangan ini berusaha membuktikan suatu kebenaran
suatu hal dari sudut pandang penulis. Karangan argumentasi ini bertujuan
memberikan argumen atau pendapat bahwa apa nan ditulis oleh penulis bisa
menyakinkan pembaca dan membujuk pembaca agar mengikuti apa nan ditulis oleh
penulisnya melalui data dan fakta.karangan jenis ini biasa kita temui dalam
surat kabar dalam kolom tajuk rencana.
Karangan
persuasi hampir mirip dengan karangan argumentasi. Hal ini dikarenakan keduanya
sama- sama berisi tentang pendapat penulis tentang sesuatu. Hanya saja,
karangan ini lebih menggutamakan alasan- alasan nan menonjolkan aspek- aspek
psikologis buat mempengaruhi orang lain. Jadi, tak Selain itu, karangan jenis
ini menuntut pembaca bisa melakukan apa nan ada dalam tulisan, tak hanya
mengubah atau membujuk sikap pembaca. Jenis karangan persuasi nan paling sering
kita temui ialah kampanye dan iklan.
Karangan
pelukisan ialah karangan nan berisi citra tentang suatu objek eksklusif seolah-
olah pembaca melihat sendiri objek nan digambarkan oleh penulis. Misalnya,
penulis menggambarkan tentang bentuk fisik dari sebuah benda sehingga pembaca
seperti bisa membentuk benda nan dimaksud dalam bayangannya.
Yang
terakhir ialah karangan eksposisi atau paparan. Biasanya karangan jenis ini
hanya berisi gambaran atau klarifikasi tentang sesuatu hal. Sifatnya objektif,
menyampaikan sisi positif dan negatif sesuatu dengan jelas. Klarifikasi nan
disampaikan dalam karangan ini diharapkan bisa memperluas pandangan atau
cakrawala pembaca tentang sesuatu hal.
Berdasarkan
beberapa hal di atas, bisa disimpulkan bahwa menulis karangan ialah salah satu
kegiatan berbahasa nan menghasilkan tulisan nan berbentuk narasi, argumentasi,
eksposisi, persuasi, dan deskripsi.
Itulah
pengertian dan bentuk- bentuk karangan. Sekarang mari kita lihat bagaimana
kriteria tulisan nan baik. Perlu diketahui bahwa memang ada beberapa panduan
penulisan nan harus dipahami oleh seorang penulis. Mari kita intip klarifikasi
di bawah ini.
Pedoman Menulis Karangan
Menulis
Karangan harus runtut dan teratur. Jika diibaratkan sebuah abjad , maka menulis
karangan harus dimulai dari A dan diakhiri dengan Z. Keruntutan dalam menulis
ini merupakan kesepakatan bersama dalam International Standardization Organization
(ISO). Kesepakatan ini bisa digunakan sebagai panduan penulisan karangan nan
baik. Bila karangan tak mengikuti kaidah ini, terutama tulisan ilmiah, maka
akan dianggap tak valid.
Karangan nan
runtut akan memudahkan pembaca memahami apa nan ditulis penulis. Hal ini
dikarenakan dengan adanya keruntutan ide maka ide nan disampaikan penulis juga
tak terkesan meloncat- loncat sehingga pembaca binggung menyimpulkan isi
karangan penulis. Hal nan lebih parah lagi, ketidakruntutan ide membuat pembaca
malas membaca karangan dan karangan jadi terlihat tak menarik.
Pedoman
penulisan tentang keruntutan karangan tertuang dalam baku ISO. Berdasarkan baku
ini, karangan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian ini terdiri atas bagian
pendahuluan, bagian isi karangan, dan bagian epilog karangan. Setiap bagian
memiliki ciri nan berbeda. Berikut ini klarifikasi bagian- bagian karangan.
1. Pendahuluan
Bagian
pendahuluan diletakkan pada awal paragraf. Bagian ini memuat latar belakang
karangan nan ingin disampaikan, alasan pemilihan tema, dan sistematika
penulisan. Pada bagian ini bisa juga disampaikan fakta- fakta atau kejadian
konkret nan ada di lapangan sehingga penulis memilih suatu tema.
2. Isi Karangan
Bagian isi
karangan berisi pengembangan pemikiran nan berupa gambaran dan klarifikasi ide
tulisan kita. Bagian ini dapat juga berisi gambaran dari data- data nan kita
peroleh di lapangan.
Pada bagian
isi, penulis menyusun gagasan-gagasan karangan menjadi beberapa bagian atau bab
dengan memperhatikan ketersambungan antar paragraf dan gaya bahasa nan menarik
dan komunikatif sehingga enak dibaca oleh pembaca.
3. Epilog Karangan
Pada bagian
akhir karangan, penulis memberikan konklusi isi karangan. Penulis juga
diperkenankan buat memberikan arahan kepada pembaca buat meneruskan karangan
nan belum terselesaikan maupun memberikan pengarahan buat meneruskan menulis
karangan ke tema lain nan relevan dengan karangan penulis.
Pada bagian
epilog ini, kadang- kadang penulis juga bisa menyampaikan sarannya berkaitan
dengan tema penulisannya. Apakah berupa saran nan memotivasi seseorang agar
menulis lanjutan dari apa nan sudah ditulis atau berupa saran nan lain.
Pada bagian
ini, penulis bisa juga menyampaikan hikmah atau pelajaran nan dapat diambil
dari hasil gambaran atau klarifikasi dalam karangan nan telah dibuat.
Manfaat Kerangka Karangan dalam Menulis karangan
Trik mudah
dalam menulis ini ada dua hal. Pertama, menentukan ide dan bentuk tulisan dan
kedua ialah membuat kerangka karangan. Cara termudah dalam menentukan ide
penulisan ialah menentukan hal nan bersifat aktual dan kira- kira mudah buat
dikembangkan. Jika sudah, maka hal selanjutnya ialah membuat kerangka karangan.
Penulisan
kerangka karangan sangatlah berperan krusial buat mempermudah kita dalam proses
pengembangan ide sehingga bisa runtut dan tak meloncat- loncat.
Selanjutnya,
proses menulis karangan biasanya menghadapi masalah seperti penulis kebingungan
apa nan akan ditulis, tulisan sudah sampai mana, dan apa saja nan belum ditulis.
Agar lebih memudahkan menulis karangan sebelum menulis, seorang penulis
sebaiknya membuat kerangka karangan.
Adapun
kegunaan pembuatan kerangka karangan ini adalah:
- Karangan akan bisa tersusun secara teratur sehingga ide atau gagasan tulisan tak terkesan meloncat- loncat. Penulis akan bisa membuat karangan dengan alur nan runtut. Gagasan primer karangan akan diletakkan di awal karangan, sementara pengembangan gagasan karangan akan diletakkan dibawahnya.
- Tidak akan terjadi replikasi atau duplikasi gagasan. Dengan adanya kerangka karangan, proses menulis karangan akan menjadi lebih mudah. Seorang penulis akan tahu apa nan sudah dituliskan dalam karangan dan apa saja nan belum.
- Bila sudah menjadi karangan, pembaca akan mudah menentukan apa nan ingin disampiakan oleh penulis sehingga memudahkan pembaca buat menilai karangan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar